Pages

Monday, February 27, 2012

Pemburu Muda

Pemburu MudaPemburu Muda by Mochtar Lubis


My rating: 3 of 5 stars


Pemburu Muda merupakan cerita anak yang diceritakan kembali oleh Mochtar Lubis. Buku setipis 40 halaman ini terdiri dari tiga cerita yaitu Pemburu Muda, Si Melati, dan Anak Perempuan yang Menginjak Roti. Buku ini diterbitkan di tahun 1978 dan termasuk langka karena saya tidak pernah menemukan buku ini selama pengalaman hunting buku-buku Mochtar Lubis. *thanks to Mas Gieb*.
Saya menceritakan secara ringkas dari tiga kisah dongeng ini.

Pemburu Muda

Suatu ketika seorang pemburu muda bertemu dengan perempuan tua yang buruk rupa. Perempuan tersebut kelaparan dan kehausan. Pemburu muda jatuh iba dan memberikan uang kepada perempuan tua. Sebelum pergi, perempuan tersebut berkata 'aku beri engkau hadiah, karena hatimu amat baik. Teruskan perjalanan hingga kau melihat sembilan ekor burung memperebutkan sehelai baju. Bawalah baju tersebut jika baju itu engkau selubungkan ke bahumu dan akan membawamu ke tempat manapun yang engkau hendaki. Lalu makanlah hati burung yang mati,telan saja. Dengan memakannya tiap pagi engkau akan menemui sebuah mata uang emas di bawah bantalmu'. Dan benar saja,pemburu muda menemukan burung-burung yang memperebutkan sehelai baju. Pemburu muda mengikuti petunjuk si perempuan tua.

Dengan keping uang yang muncul dari bawah bantalnya,pemburu muda memutuskan untuk mengembara. Suatu hari pemburu muda melihat istana indah di tanah lapang. Dia melihat perempuan tua dan gadis yang cantik di jendela. Perempuan tua itu adalah nenek sihir. Pemburu muda hendak beristirahat di istana. Nenek sihir menghasut si gadis untuk merampas harta pemburu muda,jubah dan hati burung. Gadis mematuhi nenek sihir. Alangkah sedihnya hati pemburu muda mendapati hartanya ludes.


Si pemburu muda pergi dari Istana. Ia mendaki puncak gunung karena angin kencang dan menghempaskan pemburu muda ke bawah,ke kebuh sayur sla. Karena lapar diambil lah sembarang daun sla. Tiba-tiba sehelai daun sla membuatnya berubah menjadi keledai. Ia terus makan daun sla yang lain. Seketika wujudnya kembali menjadi manusia semula. Pemburu muda memetik daun sla yang baik dan daun sla yang jahat. 'Itu akan menolong saya menghukum pengkhianat-pengkhianat'.

Pemburu muda menyamar sebagai pesuruh raja dan kembali ke istana. Si tukang sihir penasaran dengan daun sla yang amat aneh. Sehingga perempuan tua itu mencicipi daun sla. Ia berubah menjadi keledai. Berikutnya babu dan gadis cantik juga menjelma menjadi keledai. Pemburu muda membawa tiga ekor keledai dan dititipkan kepada tukang kincir.

Si Melati

Dahulu kala ada sepasang suami istri yang sulit mendapatkan anak. Lalu akhirnya si istri hamil. Anehnya,si istri ngidam bunga melati . Suaminya dengan segala upaya memenuhi permintaan si istri. Celakanya kebun melati tersebut punya tukang sihir. Tukang sihir marah besar ketika memergoki suami yang mencuri bunga melati dari kebunnya. 'Aku izinkan engkau memetik bunga melati sesuka hatimu dengan satu syarat, engkau harus memberikan bayi yang dilahirkan istrimu itu kepadaku'. Karena merasa takut,suami menyetujui permintaan si tukang sihir.

Ketika bayi itu lahir,si tukang sihir mengambilnya dan menamakannya si Melati. Melati adalah anak perempuan tercantik di seluruh dunia. Tukang sihir mengunci Melati di sebuah menara dalam hutan. Menara itu tidak punya tangga atau pintu dan hanya ada jendela kecil. Jika si tukang sihir hendak naik ke menara,maka dia berseru dari bawah, "Melati,lepaskan rambutmu!". Rambut melati panjang sekali dan ia akan melepaskan rambutnya ke luar jendela. Si tukang sihir memanjat naik dengan berpegangan pada rambut si Melati.

Beberapa tahun kemudian tanpa disengaja putera raja berada di dekat menara. Ia mendengar alunan suara merdu si Melati tapi tak berhasil menemukan sumber suara. Suatu hari putera raja diam-diam melihat tukang sihir naik ke menara. Ketika tukang sihir sudah pergi,putera raja mencoba memanggil Melati dan memanjat naik ke menara. Putera raja telah jatuh cinta dan melamar Melati. Mereka berjanji bahwa putera raja aka datang setiap senja. Rencana pelarian Melati diketahui tukang sihir. Tukang sihir marah dan memotong rambut Melati dan membawa Melati jauh ke dalam hutan. Putera raja yang tidak mengetahui Melati telah pergi dijebak oleh tukang sihir seolah-olah Melati masih berada di atas menara. Alangkah terkejutnya putera raja ketika mendapati tukang sihir. Pegangannya terlepas,mata pangeran terkena duri pohon hingga keduanya buta.

Anak Perempuan yang Menginjak Roti

Ada seorang anak miskin yang hatinya sombong dan jahat. Semakin besar,semakin jahat kelakuannya. Karena dia terlalu cantik,orang tuanya segan mencubit atau memukulnya, dan inilah sebab kecelakaan bagi dirinya sendiri. Gadis yang bernama Inger tersebut dikirim bekerja ke rumah keluarga kaya. Keluarga yang kaya memperlakukannya dirinya seperti anak mereka sendiri. Diberikan pakain yang sama bagus dengan keluarga kaya itu. Setelah setahun bekerja, keluarga kaya menyuruhnya menengok orang tuanya.
Inger pulang bukan karena dia rindu hendak bertemu dengan ibu dan keluarganya melainkan ingin memamerkan diri dan pakaiannya yang bagus. Ketika sampai di gerbang kota,Inger melihat ibunya membawa seikat kayu bakar. Malu dengan ibunya yang berpakaian usang dan membawa kayu, Inger pun berbelok dan kembali ke rumah keluarga kaya.

Setengah tahun kemudian,nyonya kaya menyuruh Inger melihat orang tuanya. Nyonya kaya memberikan sebuah roti gandum besar yang enak untuk orang tua Inger. Inger memakai pakaian bagus dan sepatu barunya. Dia berjalan hati-hati agar sepatunya tidak kotor. Ketika akan melalui rawa, Inger melemparkan roti ke tanah supaya sepatunya jangan basah dan kotor. Ketika Inger menginjak roti dengan sepatunya, rotinya terbenam bersama Inge diatasnya.

Inger jatuh ke tempat tinggal wanita rawa yang merupakan saudara raja orang-orang kecil. Kebetulan di rumah wanita rawa sedang ada nenek hantu tua. Begitu Inge jatuh,si nenek memandanginya 'Berikan dia pada saya sebagai tanda mata. Baik dibuat jadi patung di rumah cucuku'. Demikian Inger tiba di negeri hantu. Dia berdiri disana seperti patung,roti lengket di kakinya.


Cuplikan cerita-cerita di atas belum mencapai ending. Endingnya kayak gimana ya kira-kira. Hmmmm,kasih tahu engga ya? Hihihi. Dua cerita awal merupakan tipikal dongeng yang berujung bahagia selamanya. Sementara kisah Inger yang menginjak roti dan berubah menjadi patung membuat hampir mirip dengan legenda Malin Kundang. Karena kesombongan mereka berdua menjadi patung.


View all my reviews

No comments:

Post a Comment

Thank your for leaving comment. :)