Pages

Thursday, January 19, 2017

My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry




Judul : My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry
Penulis : Fredrik Backman
Penerjemah : Jia Effendie
Penerbit : Noura Books
Tahun Terbit : 2016
Halaman : 489


Rasanya sulit dipercaya anak umur tujuh tahun bisa melakukan bullying. Hampir tiap hari Elsa menerima bullying di sekolah. Elsa tidak diam. Ia memang tidak punya teman tetapi  Elsa melawan. Beberapa kali Elsa dan Mum dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Mum tidak berbicara banyak ketika kepala sekolah menyalahkan Elsa memulai perkelahian. Tidak dengan Nenek, Nenek akan menggebrak meja kepala sekolah dan mengomeli orang tua teman Elsa karena membela cucu semata wayangnya.

Elsa tergolong terlalu bijak dan dewasa untuk anak seusianya. Nenek bisa dikatakan eksentrik, nyeleneh dan aktif di usia 77 tahun. Kombinasi keduanya melengkapi satu sama lain. Mereka mempunyai bahasa rahasia tersendiri. Dad dan Mum bercerai saat Elsa masih kecil. Mum dan Nenek sering bertengkar karena beda pendapat bagaimana mendidik Elsa. Mum bersifat kebalikan dari Nenek serba teratur, sistematis dan rapi. 

Nenek sedang sakit kanker. Tingkah nenek yang aslinya tidak bisa diam tidak berubah. Nenek masih suka merokok dan menyelundupkan bir ke kamar perawatan. Beberapa kali ia kabur dari rumah sakit demi bertemu Elsa, dan terakhir kelakuannya berakhir di kantor polisi karena nekat menerobos kandang di kebun binatang. Elsa mengerti sebenarnya nenek bermaksud menghiburnya agar melupakan kejadian sekolah yang menjengkelkan. Waktu nenek tidak lama. Nenek memberikan sebuah amplop tertulis sebuah alamat dengan pesan permintaan maaf. Lalu, keesokan paginya nenek tidak bangun di pelukan Elsa. 

Nenek seorang pendongeng ulung. Mereka mempunyai negeri khayalan bernama Negeri Setengah Terjaga. Negeri Setengah Terjaga terdiri dari tujuh negeri yang mempunyai karakteristik berbeda-beda. Jika ada kata yang Elsa tidak mengerti, ia simpan untuk digoogling di Wikipedia. Kadang Elsa akan menyela nenek jika dongengnya mirip dengan cerita Harry Potter. Dongeng-dongeng yang dikisahkan Nenek ternyata berkaitan erat dengan misi Elsa. Pada awalnya Elsa marah saat mengetahui ada orang lain yang memahami bahasa rahasia Elsa dan nenek. Sedikit demi sedikit Elsa mendapati cerita masa muda Nenek secara utuh. Walaupun nenek adalah nenek yang fantastis tapi, sebagai Ibu, ia tidak pernah ada buat Mum. Nenek adalah dokter bedah yang berkeliling dunia mendatangi zona perang. Di negeri yang kacau, nenek menjadi orang yang bersikap waras dan banyak jiwa yang terselamatkan. Nenek menyudahi petualangannya karena dua peristiwa hebat terjadi, tsunami hebat yang menghantam Asia Tenggara dan kelahiran cucu perempuannya di rumah.

Berkali-kali nenek mengingatkan Elsa bahwa ia adalah anak istimewa dan paling pintar. Nenek sudah merancang misi buat Elsa seperti perburuan harta karun di Negeri Setengah Terjaga. Rupanya, nenek tidak membiarkan cucunya sendirian atau merasa tidak punya teman.

Saya senang mengawali tahun 2017 dengan membaca kisah yang menghangatkan hati. Perkenalan pertama saya membaca karya Frederick Backman. Sebelumnya saya sudah membaca respon positif mengenai  A Man Called Ove, dan setelah membaca buku ini sudah berniat mencari judul-judul lainnya. Tidak hanya bercerita bagaimana menghadapi kehilangan, buku ini juga mengenai kesempatan kedua. Kisah yang menarik juga didapat dari karakter-karakter selain karakter utama dan bagaimana keterkaitan cerita hidupnya satu sama lain. Namun satu hal penting yang menjadi perhatian saya dari novel ini yaitu soal bullying. Untuk ke sekian kalinya menemukan cerita anak yang mendapat bullying. Mungkin karena kenyataannya bullying lumrah terjadi bahkan di usia anak-anak sekolah dasar. Pengalaman yang bisa membuat trauma anak hingga dewasa.

Membaca buku ini membuat tenggorokan saya tiba-tiba tercekat dan mata berkaca-kaca tanpa disadari. Elsa dan nenek membuat saya rindu dengan Ibuk, nenek saya. Dari kecil,saya dan nenek dari pihak ibu memiliki kedekatan emosional yang kuat. Ketika kecil saya suka bepergian berdua saja dengan nenek. Sekedar jalan pagi, pergi ke pasar atau liburan ke luar kota yang kemudian hari menjadi kenangan yang paling menyenangkan di masa kecil. Saya rasa menjadi cucu pertama adalah sebuah keberuntungan.


2 comments:

  1. Saya tambah penasaran dengan buku ini. Apalagi kisah yang dilakoni peran utamanya anak-anak. Pasti menarik sekali..

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Thank your for leaving comment. :)