Judul : My Grandmother Asked Me to
Tell You She's Sorry
Penulis : Fredrik Backman
Penerjemah : Jia Effendie
Penerbit : Noura Books
Tahun Terbit : 2016
Halaman : 489
Penulis : Fredrik Backman
Penerjemah : Jia Effendie
Penerbit : Noura Books
Tahun Terbit : 2016
Halaman : 489
Rasanya sulit dipercaya anak umur
tujuh tahun bisa melakukan bullying. Hampir tiap hari Elsa menerima bullying di
sekolah. Elsa tidak diam. Ia memang tidak punya teman tetapi Elsa melawan. Beberapa kali Elsa dan Mum
dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Mum tidak berbicara banyak ketika kepala
sekolah menyalahkan Elsa memulai perkelahian. Tidak dengan Nenek, Nenek akan
menggebrak meja kepala sekolah dan mengomeli orang tua teman Elsa karena
membela cucu semata wayangnya.
Elsa tergolong terlalu bijak dan
dewasa untuk anak seusianya. Nenek bisa dikatakan eksentrik, nyeleneh dan aktif
di usia 77 tahun. Kombinasi keduanya melengkapi satu sama lain. Mereka
mempunyai bahasa rahasia tersendiri. Dad dan Mum bercerai saat Elsa masih
kecil. Mum dan Nenek sering bertengkar karena beda pendapat bagaimana mendidik
Elsa. Mum bersifat kebalikan dari Nenek serba teratur, sistematis dan rapi.
Nenek sedang sakit kanker. Tingkah
nenek yang aslinya tidak bisa diam tidak berubah. Nenek masih suka merokok dan
menyelundupkan bir ke kamar perawatan. Beberapa kali ia kabur dari rumah sakit
demi bertemu Elsa, dan terakhir kelakuannya berakhir di kantor polisi karena
nekat menerobos kandang di kebun binatang. Elsa mengerti sebenarnya nenek
bermaksud menghiburnya agar melupakan kejadian sekolah yang menjengkelkan.
Waktu nenek tidak lama. Nenek memberikan sebuah amplop tertulis sebuah alamat
dengan pesan permintaan maaf. Lalu, keesokan paginya nenek tidak bangun di
pelukan Elsa.
Nenek seorang pendongeng ulung.
Mereka mempunyai negeri khayalan bernama Negeri Setengah Terjaga. Negeri Setengah
Terjaga terdiri dari tujuh negeri yang mempunyai karakteristik berbeda-beda. Jika
ada kata yang Elsa tidak mengerti, ia simpan untuk digoogling di Wikipedia. Kadang
Elsa akan menyela nenek jika dongengnya mirip dengan cerita Harry Potter. Dongeng-dongeng
yang dikisahkan Nenek ternyata berkaitan erat dengan misi Elsa. Pada awalnya
Elsa marah saat mengetahui ada orang lain yang memahami bahasa rahasia Elsa dan
nenek. Sedikit demi sedikit Elsa mendapati cerita masa muda Nenek secara utuh.
Walaupun nenek adalah nenek yang fantastis tapi, sebagai Ibu, ia tidak pernah
ada buat Mum. Nenek adalah dokter bedah yang berkeliling dunia mendatangi zona
perang. Di negeri yang kacau, nenek menjadi orang yang bersikap waras dan
banyak jiwa yang terselamatkan. Nenek menyudahi petualangannya karena dua
peristiwa hebat terjadi, tsunami hebat yang menghantam Asia Tenggara dan
kelahiran cucu perempuannya di rumah.
Berkali-kali nenek mengingatkan Elsa bahwa ia adalah anak istimewa dan paling pintar. Nenek sudah merancang misi buat Elsa seperti perburuan harta karun di Negeri Setengah Terjaga. Rupanya, nenek tidak membiarkan cucunya sendirian atau merasa tidak punya teman.
Saya senang mengawali tahun 2017
dengan membaca kisah yang menghangatkan hati. Perkenalan pertama saya membaca
karya Frederick Backman. Sebelumnya saya sudah membaca respon positif mengenai A Man Called Ove, dan setelah membaca buku ini
sudah berniat mencari judul-judul lainnya. Tidak hanya bercerita bagaimana
menghadapi kehilangan, buku ini juga mengenai kesempatan kedua. Kisah yang
menarik juga didapat dari karakter-karakter selain karakter utama dan bagaimana
keterkaitan cerita hidupnya satu sama lain. Namun satu hal penting yang menjadi
perhatian saya dari novel ini yaitu soal bullying. Untuk ke sekian kalinya
menemukan cerita anak yang mendapat bullying. Mungkin karena kenyataannya
bullying lumrah terjadi bahkan di usia anak-anak sekolah dasar. Pengalaman yang
bisa membuat trauma anak hingga dewasa.
Membaca buku ini membuat tenggorokan saya
tiba-tiba tercekat dan mata berkaca-kaca tanpa disadari. Elsa dan nenek membuat
saya rindu dengan Ibuk, nenek saya. Dari kecil,saya dan nenek dari pihak ibu
memiliki kedekatan emosional yang kuat. Ketika kecil saya suka bepergian berdua
saja dengan nenek. Sekedar jalan pagi, pergi ke pasar atau liburan ke luar kota
yang kemudian hari menjadi kenangan yang paling menyenangkan di masa kecil.
Saya rasa menjadi cucu pertama adalah sebuah keberuntungan.
Saya tambah penasaran dengan buku ini. Apalagi kisah yang dilakoni peran utamanya anak-anak. Pasti menarik sekali..
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete