Pages

Showing posts with label Azia Reading Challenge 2013. Show all posts
Showing posts with label Azia Reading Challenge 2013. Show all posts

Wednesday, June 26, 2013

Aleph



Judul : Aleph
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : Harper Collins
Tahun Terbit : 2011

*Spoiler Alert*

'I love you because all the loves in the world are like different rivers flowing into the same lake, where they meet and are transformed into single love that becomes rain and blesses the earth'
'I love you like a river that creates the right conditions for trees and bushes and flowers to flourish along its banks. I love you like a river that gives water to the thirsty and takes people where they want to go'

'I love you like a river which understands that it must learn to flow differently over waterfalls and to rest in the shallows. I love you because we are all born in the same place, at the same source, which keeps us provided with a constant supply of water. And so, when we feel weak, all we have to do is wait a little. The Spring returns, the winter snows melt and fill us with new energy' 

'I love you like a river that begins as a solitary trickle in the mountains and gradually grows and joins other rivers until, after a certain point,it can flow around any obstacle in order to get where it wants'
'I receive your love and I give you mine. Not the love of a man for woman,not the love of father for a child, not the love of God for his creatures, but a love with no name and no explanation, like a river that cannot explain why it follows a particular course but simply flows onwards. A love that asks for nothing and gives nothing in return; it is simply there. I will never be yours and you will never be mine; nevertheless, I can honestly say : I love you, I love you, I love you.'


"Apakah ini fiksi atau berdasarkan true story Paulo Coelho ?", saya bertanya-tanya setelah menamatkan Aleph. Paulo Coelho yang sedang jenuh meminta saran J. Ia merasa sisi spiritualnya tidak berkembang. Istrinya menyuruhnya untuk melakukan traveling sendirian. Paulo memutuskan untuk menemui pembacanya di beberapa negara. Ide gilanya dalam waktu 2 minggu melintasi daratan Rusia dari Moscow ke Vladvlostok dengan menggunakan kereta api. Paulo melakukan perjalanan melintas Rusia bersama penerbit Rusia, penerjemah bernama Yao, dan editornya.

Di Moscow, seorang perempuan muda mendekatinya. Ia bernama Hilal, datang jauh-jauh dari kota tetangga Ekaterinburg. Awalnya Paulo tidak menyadari kehadiran Hilal. Hilal tidak hanya mengharapkan tanda tangan Paulo atau sekedar melihat penulis idolanya itu. Ia ikut dalam jamuan makan malam dengan duta besar Brazil dan menceritakan pengalaman masa kecilnya, yang berhasil menarik perhatian Paulo. Hilal kembali berusaha menemui Paulo di kereta dan mendekatinya lagi. Ketika itulah sentuhan mereka terjadi, dan beberapa peristiwa terjadi silih berganti di sekeliling mereka. Ini yang dinamakan “Aleph”.

Apakah anda percaya dengan reinkarnasi? Melalui Aleph, Paulo kembali ke kehidupan sebelumnya. Cordoba,tahun 1492. Paulo menyaksikan delapan gadis yang dihukum dalam masa inkuisisi. Salah satunya gadis yang mencintai Paulo yang kini kembali ke hadapannya melalui gadis berusia 21 tahun. Paulo harus menuntaskan kisah yang belum selesai di kehidupan sebelumnya. 

Setiap orang pernah atau punya luka. Seperti Yao yang kehilangan istrinya yang ia cintai, Hilal yang mengalami pelecehan seksual ketika kecil, atau seorang perempuan yang merasa dirinya penyebab kehancuran saudari kembarnya. Masing-masing orang berbeda menangani luka jiwa tersebut. masalahnya tidak semua orang mudah sembuh karena masa lalu begitu sulit untuk dilepaskan. 
'I forgive the tears I was made to shed,
I forgive the pain and the disappointments,
I forgive the betrayals and the lies,
I forgive the slanders and intrigues,
I forgive the hatred and the persecution,
I forgive the blows that hurt me, 
I forgive the wrecked dreams,
I forgive the still-born hopes,
I forgive the hostility and jealosuy,
I forgive the indifference and ill will,
I forgive the injustice carried out in the name of justice,
I forgive the anger and the cruelty,
I forgive the neglect and the contempt,
I forgive the world and all its evils.'

I will be capable of loving regardless of whether I am loved in return,
Of giving even when I have nothing,
Of working happily even in the midst of difficulties,
Of holding out my hand even when utterly alone and abandoned,
Of drying my tears even while I weep,
Of believing even when no one believes in me' – Hilal. 

Untuk Aleph, saya tidak bisa mengikuti jalan pikiran Paulo Coelho. Jika buku ini fiksi tidak masalah tapi jika Aleph adalah true story dari penulis sendiri bagi saya tidak masuk akal. Bagaimana Paulo bisa tahu apa yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya? Mungkin disebabkan faktor keyakinan, saya tidak bisa membayangkan bagaimana Aleph bisa terjadi. Namun kata-katanya yang bertabur motivasi dan perenungan tetap membuat saya suka dengan tulisan Bapak ini. *menghela napas panjang*

Tuesday, January 29, 2013

Jurnalisme dan Politik di Indonesia

Jurnalisme dan Politik di IndonesiaJurnalisme dan Politik di Indonesia : Biografi Kritis Mochtar Lubis (1922 - 2004) sebagai pemimpin redaksi dan pengarang by David T. Hill


My rating: 5 of 5 stars






Perjalanan hidup Mochtar Lubis tidak bisa dilepaskan dari perkembangan jurnalisme dan politik di Indonesia. Sebagai pemimpin redaksi harian Indonesia Raya,ia menetapkan namanya sebagai lambang kebebasan pers di Indonesia.  Mochtar Lubis tidak gentar dengan pembredelan harian Indonesia Raya karena tajuk-tajuk yang mengkritik pemerintah. Sebagian kisah hidupnya telah saya baca di buku 'Mochtar Lubis : Wartawan Jihad'. Saya tidak mengulas yang pernah saya bahas di review ‘Mochtar Lubis : Wartawan Jihad’ mengenai jatuh bangunnya harian Indonesia Raya dalam masa pemerintahan Orde Lama (1949 -1956) dan Orde Baru (1968 – 1974). Di dalam buku ini terdapat pendapat dari orang-orang yang mengkritiknya,menghadirkan sisi lain dari Mochtar Lubis yang saya ketahui. 

priceless :')

Mochtar Lubis dikenal sebagai penganut garis keras yang berpendirian tanpa kompromi dalam melawan Soekarno. Sejak hari-hari revolusi, Mochtar Lubis tidak suka dengan Bung Karno. Ia mengkritisi  dukungan Soekarno pada penjajahan Jepang terhadap romusha yang menghimpun tenaga kerja Indonesia bekerja di luar negeri. Pasca perang dunia kedua merupakan awal dari perang dingin antara blok timur dan blok barat. Indonesia yang menyatakan diri dalam kelompok non blok tidak luput dari pendekatan masing-masing blok. Presiden Soekarno memperlihatkan kecondongan ke arah blok timur. Mochtar Lubis walaupun tidak pernah aktif dalam partai politik mana pun mengakui pengaruh Sjahrir pada dirinya. Semasa pemerintahan Soekarno, Mochtar Lubis mendekam dipenjara selama 9 tahun tanpa pengadilan. Selain itu, Mochtar memandang Soekarno sebagai penganut hubungan seks tanpa pandang bulu,egois,irasional dan oportunis dalam politik. Karakter Soekarno dapat ditemukan pada karakter tokoh-tokoh dalam karya fiksinya. 

Sewaktu sekolah di sekolah ekonomi INS Kayutanam, Mochtar Lubis muda pernah menyatakan ketertarikannya pada paham komunis. Gurunya mengatakan bila kaum komunis berkuasa di daerahnya, bapaknya akan menjadi orang pertama yang akan mereka bunuh. Ayah Mochtar Lubis, Raja Pandapotan Lubis, adalah pribumi elit yang bekerja untuk pemerintah kolonial dan akan menjadi sasaran awal kaum komunis. Di perkembangan hidup selanjutnya, Mochtar Lubis menentang komunisme seumur hidup. 

Jika berbicara mengenai Mochtar Lubis, ada satu sastrawan yang  bersiteru dengannya yaitu Pramoedya Ananta Toer. Kedua pengarang ini berada dalam pandangan politik yang berseberangan. Mochtar terlibat dengan organisasi-organisasi blok barat dengan simpati Amerika,Pramoedya mengembangkan sikap nasionalis radikal dan tanggung jawab ke arah kiri serta membimbingnya bergabung dengan Lekra (Hal 229). Mochtar Lubis mendapat penghargaan Magsasay (Nobel Asia) dalam bidang jurnalistik pada tahun 1958. Pram menuduhnya 'kaki tangan kaum imperealis'.

Ketika terjadi pembantaian dan penangkapan tahanan politik pasca peristiwa 30 September 1965, Arif Budiman dan Soe Hok Gie mendesak agar diberikan amnesti bagi tahanan golongan C yaitu mereka yang digolongkan tingkat keterlibatannya paling rendah tidak perlu diadili.  Mochtar Lubis kurang bersimpatik dan tidak setuju usul kakak beradik ini. Soe Hok Gie kecewa dengan sikap Mochtar Lubis tersebut.

Pengumuman penghargaan Magsasay tahun 1995 untuk Pramoedya Ananta Toer membuat Mochtar Lubis bereaksi keras. Penyebabnya adalah dosa masa lalu pram yang berupa tindakan represif Pramoedya semasa aktif di Lekra pada seniman-seniman yang tidak sepaham dengannya. Mochtar Lubis mengembalikan hadiah Magsasay miliknya sebagai bentuk protes keras. Saya teringat perkataan Mochtar Lubis yang diucapkan oleh anaknya di program TV One yang pernah mengulas polemik tersebut ,'Saya tidak mau disamakan dengan Pram'. 


Buku-buku Mochtar Lubis

Mochtar Lubis aktif berpartisipasi di organisasi internasional seperti International Press Institute (IPI) dan Congress for Cultural Freedom (CCF). CCF berjasa dalam penerbitan novel 'twilight in Jakarta' dalam bahasa Inggris yang ditulis Mochtar Lubis ketika dalam tahanan. Penerbitan 'twilight in Jakarta' membuat nama Mochtar Lubis mendunia. Hal ini juga membuktikan bahwa Mochtar Lubis sanggup menembus tembok penjara Soekarno dan berbicara kepada dunia. Pada tahun 1967 terungkap ke publik fakta mengenai CCF ,yang sejak didirikan, dibiayai oleh CIA Amerika sebagai bagian perjuangan melawan komunisme dalam perang dingin dunia. Dalam wawancara dengan David T Hill, Mochtar Lubis menyatakan ketidaktahuannya perihal asal muasal dana pembiayaan CCF.  CCF berubah menjadi the International Association for Cultural Freedom (IACF) dengan pendanaan dari Ford Fondation.

Pada tahun 1977, Mochtar Lubis berpidato di Pusat Kebudayaan Jakarta  yang kelak dibukukan dengan judul ‘Manusia Indonesia’. Mochtar Lubis memaparkan ciri-ciri manusia Indonesia dari sisi positif dan negatif. Ciri-ciri manusia Indonesia yang positif yaitu bersifat artistik,halus, cinta damai,dianugerahi rasa humor dan kesabaran. Tidak sedikit yang tersinggung dengan ciri manusia Indonesia yang negatif yaitu munafik,bersikap feodal, percaya takhyul, berwatak lemah, tidak bisa mengambil keputusan, dan selalu tidak bertanggung jawab. Pidato ini memicu kontraversi di masyarakat. Kira-kira setelah 30 tahun lebih pidato Mochtar Lubis yang menghebohkan ini masih relevan tidak ya dengan kondisi sekarang?

Setelah keluar dari penjara, kondisi keuangan Mochtar Lubis sulit. Untuk menerbitkan kembali Indonesia Raya perlu ada jaminan keuangan. Pada tahun 1967,Ia bergabung dengan Sumitro Djojohadikusumo mendirikan Indoconsult Associates,perusahaan konsultan bisnis. Pada tahun 1969,Mochtar Lubis melakukan kerja sama dengan Airfast Services Pty,Ltd,mendirikan PT Airfast Service Indonesia. Dan pada tahun 1970, portofolio bisnisnya meluas ke bidang periklanan dengan mendirikan PT Fortune Indonesia Advertising. Usaha bisnisnya tidak berjalan mulus.  Beberapa perusahaannya mengalami konflik dengan investor dan akhir dijual.


To Hally, to whom I owe a debt of love

Dibalik pria yang sukses terdapat wanita yang hebat. Mochtar Lubis menikah dengan Siti Halimah Kartawijaya,yang akrab dipanggil Hally. Mereka mempunyai ketertarikan yang sama di bidang pers. Hally tabah dan kuat ketika Mochtar Lubis dipenjara bertahun-tahun. Mochtar Lubis menuliskan besar cintanya pada Istri pada catatan-catatannya, 'Setiap saat denganmu merupakan kebahagiaan dan suka cita. Bertambahlah perolehannya untuk dihargai dalam kenanganku. Aku merasa cintaku padamu senantiasa segar. Kupikir itulah keajaiban dan mukjizat cinta sejati. Bila kau sungguh saling mencintai,maka waktu tak ada maknanya. Jarak pun hilang artinya'. Mochtar Lubis juga sering mempersembahkan karyanya untuk sang istri. Kisah romantisnya tidak kalah dengan kisah cinta Habibie Ainun.

Sebagai pengagumnya, saya memiliki ketakutan tersendiri sebelum membaca buku ini.  Apakah kritikan-kritikan tersebut akan membuat ‘cacat’ pada tokoh yang saya kagumi? Jujur,saya takut kecewa. Tetapi saya tidak ingin berada dalam kekaguman yang berlebihan dan membabi buta.  Jarang sekali saya membaca biografi yang tidak sekadar puji-pujian terhadap tokoh yang ditulis. Hubungan David T Hill dengan Mochtar Lubis sempat mendingin ketika penulisan buku ini. Mochtar Lubis tidak menyukai label ‘liberal’ yang dituliskan David T Hill.
Saya tetap salut dengan seorang Mochtar Lubis, seseorang yang mempunyai prinsip dalam jurnalisme, konsisten dengan sikap anti komunis. 

Saya jadi bersemangat menuntaskan buku-buku Mochtar Lubis yang belum dibaca. :)

Friday, January 25, 2013

Sabai Nan Aluih

Sabai Nan AluihSabai Nan Aluih by Tulis Sutan Sati


My rating: 5 of 5 stars





Alkisah hidup Radja Berbanding di negeri Padang-Tarap. Ia mempunyai dua anak, Sabai nan Aluih dan Mangkutak Alam. Sabai nan Aluih terkenal anak gadis yang cantik dan elok laku. Kemashuran kecantikannya terdengar hingga tiga luhak Lima Puluh.

Di dalam luhak Lima Puluh,Situdjuh Bandar Dalam - di Piabang Sungai Beringin duduklah radja yang bergelar Radja nan Pandjang. Suatu hari Radja nan Pandjang melihat Sabai nan Aluih. Jatuh hatinya seketika. Iman didada sudah bergoyang. Tegak resah duduk pun resah. Hati nan tidak senang diam. Si Sabai rasa tampak jua. Air diminum rasa duri. Nasi dimakan rasa sekam. Hawa nafsu tidak tertahan. Sabai dimata tidak hilang. Radja nan Pandjang menyuruh utusan ke Padang-Tarap dengan membawa sirih dengan pinang, kapur dengan gambir. Ia bermaksud meminang Sabai nan Aluih.

Mangkutak Alam adalah anak kesayangan Radja Berbanding. Ia bersutan dimatanya,ia beradja dihatinya (artinya manja). Permintaan dan kehendaknya harus diturutkan. Jika ada makanan Mangkutak yang dapat dahulu,Sabai nan Aluih mendapat sisa-sisanya. Walaupun Radja Berbanding pilih kasih dengan anak-anaknya, Sabai nan Aluih tidak berkecil hati.

Radja Berbanding menolak permintaan Radja nan Pandjang. Radja Berbanding tidak rela anaknya Sabai nan Aluih menjadi istri dari orang tua seperti Radja nan Pandjang. Radja nan Pandjang marah pinangannya ditolak, Ia mengajak Radja Berbanding untuk bertanding di hari sabtu.

Sabai bermimpi buruk. Lumbung padi rasa terbakar habis dimakan api. Bulu kuduk meremang setelah Sabai bangun dari tidurnya. Mimpi Sabai serasa pertanda buruk dan mencemaskan pikirannya. Pertemuan Radja Berbanding dengan Radja nan Pandjang tidak diberitahukan kepada Sabai tapi Radja Berbanding menepis kekhawatiran anaknya.

Radja nan Pandjang menunggu Radja Berbanding bersama dua orang teman,Lompong Bertuah dan Radja nan Kongkong. Mereka bercakap-cakap mengapa Radja Berbanding belum datang juga. Apakah ia takut dengan Radja nan Pandjang? Akhirnya Radja Berbanding datang bersama bujangnya. Masing-masing mengambil kuda-kuda untuk bersilat. Radja nan Pandjang curang dan licik, Ia memberi kode ke dua temannya. Letusan bedil memekak telinga. Radja Berbanding jatuh tersungkur. Radja nan Pandjang meninggalkan Radja Berbanding yang berdarah-darah dan sedang sekarat.

Anak gembala mengirimkan berita ke rumah Sabai nan Aluih. Mimpi buruk Sabai menjadi kenyataan. Ia bergegas membuka peti dan mengambil bedil. Ia akan menuntut orang yang telah menembak ayahnya. Tercengang orang-orang melihat Sabai di jalan yang biasanya jarang keluar halaman rumahnya.

"Mangkutak..Mangkutak..dimana anak bapak,si Mangkutak..",ujar Radja Berbanding tersengal-sengal. Sabai nan Aluih agak kesal Ayahnya memanggil Mangkutak Alam si anak kesayangan. Tak lama kemudian Radja Berbanding menghembuskan napas terakhir. "Radja nan Pandjang. Radja nan Pandjang! Biarpun hamba perempuan, lamun malu kubalas juga. Darah berbalas dengan darah. Nyawa berbalas dengan nyawa"

Radja nan Pandjang menghampiri Sabai nan Aluih. Tanpa peduli dengan duka Sabai,ia malah bermanis-manis merayu Sabai. Sabai tidak peduli. Ia menembak mati Radja nan Pandjang. Sabai nan Aluih menuntut Mangkutak,yang datang belakangan,membalaskan malu keluarga. "Tunjukkanlah kejantanan adik,tuntutkanlah malu kita". Mangkutak menolak beralasan tidak bisa menembak. Padahal Radja nan Pandjang sudah mati, Mangkutak diminta ceraikan kepala dari badannya Radja nan Panjang agar terhapus malu keluarga mereka. Ah payah lah si anak emas ini, Mangkutak mengigil ketakutan. Kedua mayat, Radja Berbanding dan Radja nan Pandjang,dibawa pulang ke rumah masing-masing.

Cerita rakyat selalu mengandung nilai-nilai moral. Dari kisah ‘Sabai nan Aluih’ ini ada beberapa hal yang menurut saya adalah pesan moral dari cerita ini. Satu, Radja Berbanding tidak tergiur dengan kekuasaan dan kekayaan dari Radja nan Pandjang. Tindakan yang patut diacungi jempol. Setelah penolakan pinangan terlihat lah perangai buruk Radja nan Panjang. Dua, Duel Radja Berbanding dengan Radja nan Pandjang tidak berlangsung adil. Ini menggambarkan kelicikan dari orang yang penuh nafsu seperti Radja nan Pandjang yang menempuh berbagai cara untuk memiliki Sabai nan Aluih. Tiga, tokoh Sabai nan Aluih yang digambarkan perempuan yang berperangai elok. Tidak disangka gadis yang sering menghabiskan waktunya menenun mempunyai keberanian yang besar. Adiknya Mangkutak Alam pun tidak berani menuntut balas atas kematian ayahnya. Viva girl power!

Sabai nan Aluih merupakan cerita rakyat dari Minangkabau. Saya mendapatkan buku langka ini di Pasar Malam Ngarsopuro, Solo. Kisah 'Sabai nan Aluih' diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Tulis Sutan Sati,pengarang dari novel ‘Sengsara Membawa Nikmat’. Sabai nan Aluih ditulis seperti skenario drama,dibagi per bagian. Selain buku ini ditulis dalam bahasa Indonesia ejaan lama,kekhasan bahasa melayu sangat kuat. Dialog antar tokoh-tokohnya yang saling berbalas pantun. Deskripsi tokoh yang panjang-panjang dan mendayu-dayu. Ada juga kata-kata dari bahasa Minang yang saya sendiri kurang mengerti karena kata tersebut berbentuk kiasan dan harus melihat penjelasan di halaman belakang. Ceritanya walaupun singkat memberikan inspirasi untuk perempuan menjadi pribadi yang berani dan tangguh. Alangkah baiknya jika cerita Sabai nan Aluih ini kembali diceritakan dan ditulis dalam bahasa Indonesia yang sekarang agar cerita rakyat tidak punah dan dilupakan anak cucu. Saya mendapat info bahwa kisah Sabai nan Aluih ini akan dibuat film. Ditunggu film Sabai nan Aluihnya. :)