Pages

Tuesday, July 21, 2015

Bulan



Judul : Bulan
 
Penulis : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2015

Jumlah Halaman : 396



Spoiler Alert : Review bisa menjadi Spoiler bila belum membaca novel Bumi.


Sepulang petualangan Raib, Seli dan Ali dari dunia Klan Bulan, mereka kembali menjadi remaja biasa. Miss Selena meminta mereka untuk tidak membicarakan pengalaman mereka pada siapapun. Selain mereka bertiga yang mengetahui cerita dunia paralel klan Bulan adalah Mama Seli, yang merupakan keturunan Klan Matahari yang mengungsi ke bumi ketika perang besar terjadi dua ribu tahun lalu. Tamus beserta Buku Kematian telah dikirim ke petak penjara Bayangan di Bawah Bayangan bergabung dengan si Tanpa Mahkota. Selama bertahun-tahun Tamus telah menyiapkan rencana besarnya mengembalikan si Tanpa Mahkota, mengumpulkan pasukan bayangan, mengintimidasi akademi-akademi. Kudeta yang dilakukan sebelumnya hanya langkah awal membangkitkan si Tanpa Mahkota. Jika si Tanpa Mahkota berhasil bangkit maka tidak hanya mengancam Klan Bulan, sekutu terdekat dua ribu tahun lalu Klan Matahari akan dipaksa tunduk.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Av melakukan diplomasi dengan mengunjungi klan Matahari.
Kunjungan ke Klan Matahari akan berlangsung kurang lebih dua minggu. Pintu menuju dunia Klan Matahari hanya bisa melalui buku kehidupan milik Raib. Rombongan mereka bertambah dengan kehadiran Ily, putra tertua Ilo. Sebenarnya Raib dan Seli yang dibutuhkan tapi Ali sebagai makhluk tanah yang jenius dan serba ingin tahu tidak mau ketinggalan. Walaupun Ali tidak bisa menghilang dan mengeluarkan petir, ia memiliki pengetahuan dan ketajaman berpikir. 

Rombongan mereka mendarat tepat di tengah-tengah stadion Matahari yang langsung disambut meriah penduduk Klan Matahari. Mereka datang bertepatan dengan  Festival Bunga Matahari. Peserta festival harus menemukan bunga matahari yang pertama kali mekar di negeri klan Matahari selama sembilan hari. Ada sembilan kontingen dengan hewan tunggangan yang luar biasa besar dan kelihatan garang. Tanpa diduga dan mendapat persetujuan lebih dahulu, rombongan klan Bulan diminta menjadi kontingen kesepuluh. 

Demi kelancaran diplomasi klan Bulan dan klan Matahari, Raib, Seli, Ali dan Ily mengikuti festival tersebut. Perjalanan mencari bunga matahari pertama ini melintasi medan berat. Petunjuk akan diberikan satu per satu. Mereka diberikan hewan tunggangan harimau salju dan senjata untuk menghadapi rintangan. Raib telah memiliki sarung tangan bulan dan Seli memakai sarung tangan matahari. Keduanya tidak meminta senjata tambahan. Sayangnya, mereka tidak mengetahui hal penting dibalik festival bunga matahari tersebut.

Perjalanan tidak hanya jauh, tetapi mereka juga menghadapi hewan-hewan buas yang ukurannya lebih besar dari yang di bumi dan jumlahnya lebih banyak. Namun mereka juga bertemu dengan orang baik dan tulus seperti ibu tua dan pemburu yang baik hati. Kompetisi ini juga menguji kemanusiaan mereka.  Mereka membantu salah satu peserta lain terjatuh ke air saat menghadapi monster danau. Lalu, ada saja yang berbuat curang demi kemenangan. Tim klan Bulan sempat tersapu air bah dari bendungan yang dilepaskan oleh tim salamander. Berhasil kah mereka memenangi kompetisi ?

Novel Bulan adalah buku kedua dari serial Bumi. Karena masih memiliki benang merah dengan cerita sebelumnya, saya menyarankan lebih bagus membaca novel Bumi terlebih dahulu. Ambisi dan kekuasaan pada akhirnya tidak akan bertahan selama-lamanya. Ketulusan akan membawa kebaikan dalam wujud yang tidak terduga. 

Sungguh ada banyak hal di dunia ini yang bisa jadi kita susah payah menggapainya, memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali: cukup dilepaskan, maka dia datang sendiri. Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa jadi kita mati-matian menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup diselesaikan dengan ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir seketika.



No comments:

Post a Comment

Thank your for leaving comment. :)