Pages

Friday, May 30, 2014

Kinoli


Judul : Kinoli

Penulis : Yetti A.KA

Penerbit : Javakarsa Media

Tahun Terbit : 2012


Perempuan adalah benang merah dalam kumpulan cerita Kinoli. Problema perempuan dihadirkan dari kesehariannya sebagai seorang perempuan muda yang independen ataupun yang sudah memiliki tanggung jawab sebagai ibu dan istri. Beberapa cerpen memberikan kejutan di akhir cerita bahkan terkadang absurd juga. Saya menikmati membaca cerpen-cerpen di buku ini.

Rumah Keluarga
Rumah keluarga Maira selalu dikunjungi sanak keluarga terutama dari Bapak. Bapaknya selalu menyambut siapa saja  yang ingin menumpang di rumahnya. Bapak bangga dengan keluarga besarnya. Namun Maira memilih membangun kehidupannya sendiri. Setelah menikah dengan pria yang tidak disetujui orangtuanya, ia membangun rumah sendiri yang membuat kecewa Bapak.

Tebing
Pernah kah suatu ketika engkau merasa seperti berada di pinggiran tebing ? Marinda dan kekasihnya bertemu di waktu yang tidak tepat. Kekasihnya sudah memiliki istri. Percakapan lewat tengah malam mereka dihentikan kekasihnya karena istrinya hamil muda. "Jangan hidup dalam kenangan".

Ibu Laut
Nimi bercita-cita melihat laut. Tidak hanya karena ia orang pedalaman yang wilayahnya dikelilingi hutan dan dilintasi sungai, anak perempuan berusia 16 tahun tersebut mencari ibunya yang pergi sewaktu kecil. Perempuan pantai yang berbibir merah bara. Bibir itulah yang menjadi api di kehidupan mereka. Lupakan dia, kata Nenek. Nimi termakan bujuk Kalan untuk melihat laut. Mereka melintasi hutan rimba tak bernama untuk melihat laut.

Malina dan Tiga Skenario Kematian
Pekarangan belakang rumah Malina berbatasan dengan taman pemakaman umum (TPU). Kali ini perhatian Malina terusik. Sebuah kuburan dipersiapkan amat berdekatan dengan tembok pembatas belakang rumahnya. Suara-suara penggali kubur terdengar oleh Malina. Pikirannya menebak-nebak siapakah yang meninggal. Apakah orang itu mati muda ? Apakah orang tersebut lelaki tua ?

Naru dan Layang
Naru dan Layang berteman baik sedari kecil. Sewaktu sedang bermain, Layang mengeluhkan dadanya yang berat. Naru bertanya, Layang apa kau merasa ada yang tumbuh di dadamj, semacam kacang ajaib yang terus membesar. Pembicaraan tersebut terlupakan hingga mereka lulus SMA. Semenjak suatu hari Naru dan Layang tidak pernah bertemu lagi. Naru kehilangan jejak Layang.

Saya dan Lelaki Yang Menangis
Lelaki itu menangis dengan cara yang membuat siapa saja yang melihat ingin meraihnya. "Sudah selesai. Hati saya sudah ringan dan lebih nyaman sekarang". Setelah laki-laki itu puas menangis, ia memberikan amplop.  Pekerjaan saya adalah pendengar. "Kota besar ini telah membuat banyak orang merasa terasing di keramaian, merasa tidak punya siapa-siapa untuk berbagi rasa sakit."

Pagar
Apa yang kau pikirkan tentang pagar ? Pagar itu mengungkung, merampas kebebasan, mengisolasi dan karena itu Rut membencinya. Setelah menikah, suaminya ingin memagar tinggi rumah mereka. Rut keberatan. Ia tidak leluasa berinteraksi dengan tetangga-tetangganya yang baik. Pandangan Rut berubah setelah melahirkan. Pagar yang tinggi akan melindungi anaknya dari peristiwa jahat.

Tentang Delori
Tentang Delori yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga. Tentang Delori yang sakit sedari kecil dan membuat putus asa orang tuanya. Tentang Delori yang suka berbicara kepada langit. Delori yang jatuh dalam depresi. Ia hanya ingin mati.

Kinoli
Kinoli sudah bertunangan tetapi kami masih bisa berteman. Cinta yang pernah disampaikan ditolak oleh Kinoli. Kinoli sengaja memperkenalkannya dengan perempuan yang bernama Hening. Kinoli lalu seakan pergi dari hidupnya. Semua komunikasi putus. Satu tahun setelah menikah Kinoli mengirim email : Dalam kehidupan setiap lelaki hanya ada satu perempuan dan bersama perempuan itu ia menjadi sempurna. Dalam kehidupan setiap perempuan hanya ada satu laki-laki dan bersama lelaki itu ia menjadi lengkap. Tetapi, pasangan yang seperti itu hanya ada satu dalam sepuluh juta. Sisanya hanya pasangan-pasangan hasil dari kompromi, ketertarikan dangkal, daya tarik fisik, atau sekadar krbiasaan - Va'Dove Ti Porta Il Cuore (Susanna Tamaro).

Malina dan Bus Tua.
Malina pergi dengan bus tua. Ia meninggalkan rumah, suami dan anak perempuan berusia tiga tahun. Ia ingin sendirian. Ia melakukan sesuatu yang ia inginkan tanpa terbebani statusnya sebagai istri dan ibu rumah tangga. Malina tidak punya tujuan sementara bus tua tetap melaju. "Di mana tempat perhentian terakhir bus ini ?".

Nacine, Marine, Luppit.
Tiga cerita dari tiga sudut pandang berbeda.

Tentang Anak Lelaki yang Tinggal Satu Lorong dengan Kami
Mendung ditinggalkan ibunya yang melarikan diri dari hutang. Ibunya membuka salon. Menurut kata-kata orang, Ibu kerap berpacaran dengan banyak lelaki yang lebih muda. Lelaki yang menjadi ayahnya terlalu diam dan tidak mengambil tindakan apa-apa. Semenjak ibunya pergi, Mendung sering berbicara sendiri,menutup telinganya dengan tangan seolah-olah sedang menelepon ibunya.

Seperti Apa Pagi yang Dicubit Tangis Anak-anak Itu
Perempuan mempunyai intuisi yang tak terbantahkan.

Pacar, Sore dan Renyai
Tentang cinta segitiga.

Stro Bertanya : Siapa yang Lebih Cantik di antara Kami
Stro yang cemburu bertanya pada suaminya. "Jadi, siapa yang lebih cantik di antara kami ?". Keesokan harinya Stro tidak membuatkan kopi dan roti bakar untuk suaminya.



2 comments:

  1. baca ringkasan tiap ceritanya kayaknya menarik ya :) baru denger tentang buku ini malah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku baru tahu penulisnya dari long list KLA juga. ^^

      Delete

Thank your for leaving comment. :)