Pages

Friday, November 21, 2014

The Silkworm




Judul : The Silkworm

Penulis : Robert Galbraith

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2014


Keberhasilan memecahkan kasus pembunuhan Lula Landry membuat nama Cormoran Strike naik daun. Kasus-kasus pun mulai berdatangan ke kantornya. Tidak semuanya ia bisa terima hanya yang menguntungkan saja. Kasus-kasus perselingkuhan, perceraian kalangan atas mendatangkan cukup uang hingga Strike tidak lagi tidur di kantornya.

Leonora Quine mendatangi kantor Strike untuk menemukan suaminya yang tidak pulang. Sudah sepuluh hari Owen Quine, seorang novelis, tidak diketahui keberadaannya. Leonora menolak menghubungi polisi karena Owen mempunyai kebiasaan pergi dan menginap di hotel untuk sementara waktu. Leonora menyuruh Strike menghubungi pihak penerbit yang dianggap tahu suaminya berada. Dari sisi materi, kasus Quine tidak menguntungkan. Leonora berterus terang tidak memiliki uang dan Strike dapat menagih ke agen suaminya. Ada sesuatu yang membuat Strike tergerak untuk membantunya.

Owen Quine menyelesaikan draft novel terbarunya yang berjudul Bombyx Mori, yang artinya ulat sutra. Agen Owen, Liz Tassel, ceroboh mengirimkan naskah pada dua penerbit tanpa membacanya dengan teliti. Penerbit menolak draft tersebut karena berpotensi mendapat tuntutan hukum. Beberapa karakternya diambil dari orang-orang yang tidak asing dalam lingkungan dunia sastra dan penerbitan. Owen bersikukuh akan menerbitkan novelnya dalam format ebook dan secara indie. Terakhir yang diketahui istri, Owen pergi membawa draft novel dan tidak kembali ke rumah. 

Cormoran Strike menemukan jasad Owen Quine di sebuah rumah tua dalam bentuk yang mengerikan. Tubuh terikat, perut dibelek dan wajah yang tidak berbentuk akibat disiram zat kimia. Owen Quine menemui ajalnya sama persis dengan ending cerita Bombyx Mori yang ia tulis. Polisi mencurigai Leonora, istri Owen, yang diyakini Strike tidak bersalah. Polisi tidak mau kecolongan lagi seperti kasus Lula Landry. Mereka kurang senang Strike ikut campur.

Strike sering menjadi bahan perselisihan Robin dengan tunangannya, Matthew. Penghasilan Robin akan lebih besar jika ia menerima pekerjaan personalia yang disarankan tunangannya. Yang membuat Robin bertahan di sisi Strike demi mencapai impian terpendamnya. Tidak dipungkiri Strike kadang tergoda daya tarik Robin. Namun ia menahan diri untuk melangkah lebih jauh. Mantan tunangannya Charlotte akhirnya menikah dengan Viscount Jago Ross. Strike tiba-tiba dihubungi Charlotte melalui pesan singkat. Strike mengabaikan Charlotte kali ini, menenggelamkan diri dalam pekerjaannya.

Siapakah yang sanggup bertindak sekeji itu ? Apa motifnya ? Strike harus membuktikan keyakinannya bahwa Leonora tidak bersalah. Kolega dan orang-orang di sekitar kehidupan Owen Quine ditelusuri, masing-masing mereka menjadi karakter dalam Bombyx Mori. Agen Quine, Elizabeth Tassel. Penulis dan teman lama yang baru memenangi penghargaan sastra, Michael Fancourt. Kekasih gelap Quine, Kathylen Kent. Sahabat Kath yang transgender, Pippa. Daniel Chard, CEO penerbit Roper Chard. Jerry Waldegrave, editor Roper Chard.


Kasus pembunuhan yang dihadapi Cormoran Strike dalam The Silkworm lebih sadis dan rumit dibandingkan The Cucko’s Calling. Ceritanya mampu mengikat rasa penasaran pembaca. Selipan kisah cinta dari Strike dan ketegangan hubungan Robin dan Matthew menambah drama dalam The Silkworm. Bumbu-bumbu cinta memang tidak bisa dielakkan jadi pemanis cerita. Layaknya membaca kisah detektif pembaca dibawa untuk menebak siapakah pembunuh dari beberapa karakter yang menjadi “tersangka”. Penulis sudah memberikan clue yang baru saya sadari ketika menulis review. Oh iya yah, sudah keliatan jelas, pikir saya namun bukti-bukti belum bisa membuktikan karakter tersebut adalah pembunuhnya.



No comments:

Post a Comment

Thank your for leaving comment. :)