Pages

Monday, November 24, 2014

Inferno




Judul : Inferno

Penulis : Dan Brown

Penerjemah : Inggrid Djiwani Dumpeno & Berliani M Nugrahani

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun Terbit : 2013


Robert Langdon terbangun di rumah sakit Florence dengan jahitan di kepala. Robert tidak ingat kejadian apa pun selama dua hari terakhir. Dalam mimpinya seorang perempuan bercadar mengatakan Carilah dan temukanlah. Tak lama sadarkan diri, seorang perempuan berambut duri datang dan memberondong kamar ICU tempat Robert dirawat. Dokter yang merawatnya tertembak mati. Di bawah pengaruh obat penenang, Robert menyelamatkan diri bersama dokter perempuan bernama Sienna Brooks.

Konsorsium ialah organisasi yang mengirimkan orang-orangnya memburu Robert. Provos mengatur komando dari sebuah kapal pesiar yang berada yang dirancang tak kalah dengan kapal militer. Filosofi konsorsium adalah berikan pelayanan, jangan bertanya dan jangan menilai. Setahun sebelumnya, Provos menerima klien yang hanya ingin menghilang untuk sementara waktu. Konsorsium menyediakan tempat yang aman untuk klien melakukan pekerjaannya. Setahun berlalu, klien tersebut meninggalkan video aneh yang harus diunggah pada tanggal yang telah ditetapkan. Video yang mengisyaratkan sesuatu hal yang berbahaya yang disamarkan dalam pesan yang penuh tanda tanya. Klien tersebut diketahui mati bunuh diri dan video tersebut adalah amanat terakhirnya.

Langdon tampaknya tidak hanya diburu oleh satu orang pembunuh bayaran. Ketika ia meminta bantuan konsulat Amerika, tempat persembunyiannya pun didatangi tentara berseragam hitam. Aparat kepolisian setempat ikut dilibatkan untuk menangkap Landon dan Sienna. Dalam fase kebingungan atas apa yang terjadi dalam 24 jam terakhir hidupnya Langdon menemukan jawabannya dalam proyektor yang diamankan tabung berlapis titanium. Langdon dan Sienna terkejut dengan isi proyektor. Lukisan neraka yang terinspirasi dari karya sastrawan Italia, Dante Alighieri yang berjudul Inferno. 

Kejar-kejaran Langdon dan Sienna sampai ke kota tua Florence. Menyusuri lorong rahasia yang menyimpan karya-karya seni tinggi dan bersejarah. Ketika semua pintu keluar dan masuk dijaga aparat, mereka selalu bisa melarikan diri. Titik terang sedikit mulai tampak bagi ingatan kabur Langdon. Mereka harus berpacu waktu untuk menyelamatkan dunia.

Melalui Inferno, pembaca akan dibawa ke tempat-tempat indah dan bersejarah di Florence yang nampaknya adalah wilayah yang kekuasaan Robert Langdon. Sekalipun dalam pengejaran orang-orang yang tidak dikenal, Langdon masih bisa menerangkan karya-karya seniman Italia yang mereka jumpai secara sepintas. Tokoh antagonis disini Bertrand Zobrist membahas tentang masalah yang akan dihadapi dunia yaitu Overpopulasi. Dalam keadaan tersebut, krisis-krisis akan berdatangan seperti krisis bahan pangan dan krisis lingkungan. Zorbrist berpendapat overpopulasi akan mengubah jiwa manusia. Manusia akan melakukan dosa besar menurut Dante untuk mempertahankan kelangsungan hidup anak cucunya. Zobrist mendapat tentangan keras dari Direktur WHO, dokter Elizabeth Sinskey. Ia memasukkan Zobrist dalam daftar orang yang harus diawasi. Dan dalam setahun terakhir Zobrist seakan-akan hilang ditelan bumi.

Inferno seakan-akan menjadi gabungan masa lalu, masa kini dan dicampur dengan teori konspirasi yang mengancam masa depan. Kejadian yang berlangsung cepat dan penuh ketegangan ini mengingatkan saya dengan adegan-adegan khas film Hollywood. Tidak hanya Langdon yang terkecoh karena amnesia ringan yang ia derita, saya pun merasa demikian. Dan Brown pandai sekali menggiring opini pembaca ke arah yang salah. Setidaknya dua kali saya salah mengira. Namun setelah membaca Inferno keseluruhan tidak membuat saya puas dengan jalinan ceritanya.


2 comments:

  1. udah masuk wishlist tapi belum baca. heuheu. pinjem buku adek ah :D makasih reviewnya, mba. jadi tambah penasaran.

    ReplyDelete

Thank your for leaving comment. :)