Panggung utama Indonesia Book Fair 2013
Indonesia Book Fair datang kembali ! Bertempat di Istora
Senaya, pameran buku berskala nasional ini digelar dari tanggal 2 – 10 November
2013. Di hari pembukaan, grup whatsapp BBI Jabodetabek langsung ramai dengan
info-info buku diskon dan murah. Saya berusaha mengabaikan godaan yang tidak
pernah saya tolak, beli buku baru sementara itu timbunan buku yang belum dibaca
semakin menggunung. :P Sebenarnya saya kepengen datang event Sokola Rimba di
IBF tapi engga ada teman keluar. Adik cewek sedang belajar kelompok di rumah
temannya. Ajak adik yang cowok dia tidak mau kalau berjalan berdua, takut
dikira pacaran. Hahaha. Baru deh keesokannya saya ke IBF setelah jalan-jalan ke
museum. Weekend kemarin memang sedang ada banyak acara di GBK sehingga
minggu-minggu macetnya luaaar biasa di Sudirman.
Masuk ke area pameran IBF, pengennya muterin dulu sekali.
Quick skimming. Untuk buku-buku bahasa Inggris, stand Periplus wajib
dikunjungi. Teman BBI ada yang dapat The Cuckoo’s Calling dan The Fault in Our
Stars dengan harga 50.000 saja. Mantap! Giliran saya ngubek-ngubek boks Peri
belum ada buku yang pengen banget saya beli. Saya berjalan kea rah kanan dari
pintu masuk. Ada stand Republika yang memajang novel terbaru Tere liye, Amelia.
Tak perlu pikir dua kali, sebagai fans beliau langsung saya beli dengan diskon
20%. Cuman kenapa ya covernya beda dengan novel-novel serial anak mamak
terdahulu. Cover “Amelia” ini beda sendiri, tidak setipe dengan “Eliana”, “Burlian”
atau “Pukat”.
Dua buku pertama yang dibeli di IBF
Ada kenikmatan tersendiri menelusuri judul-judul buku yang
disusun rapi. Konon, ruang kenanga 4
heboh dengan buku murah dari Gramed. Sebenarnya untuk terbitan grup tersebut saya
tidak berharap banyak, mengingat mereka sudah sering bikin Gramedia Shocking
Sale dan Sale di Carefour. Ya tidak ada salahnya melihat-lihat. Kalau penggemar
cerita Harlequin, ada banyak buku Harlequin yang diobral. Saya beli kumpulan
cerpen dari Hamsad rangkuti.
Bagi saya stand buku langka selalu bikin mupeng. Mendapati
buku wishlist yang sudah langka merupakan suatu kebahagiaan. Saya tertarik
dengan biografi AA Navis. “Berapa ini Pak?”, tanya saya. “85.000”. Glek.. Saya
kembali melihat-lihat. Ada satu buku Mochtar Lubis yang belum saya punya. “Berapa
pak”, saya mengacungkan buku merah tersebut. Emmmm..*bapaknya berpikir keras* “85.000”,
jawabnya. Haaa.. saya kaget. Harganya dua kali lipat dengan harga buku
normalnya tapi ya itu susah ditemukan. Saya tawar tapi cuma turun 5.000 saja.
Baiklah, belum berjodoh. Betapapun saya
ingin memiliki buku yang sudah termasuk langka, saya sesuaikan dengan budget.
beli buku di stand propinsi Sumatra Barat
Saya masuk ke ruangan yang terdiri dari stand-stand
perpustakaan daerah dan propinsi. Pengunjung tidak terlalu ramai disini. Saya
ke stand Propinsi Sumatera Barat. Di stand ini selain buku-buku dari ranah
Minang, ada juga lho jual keripik balado Christine Hakim. Disini saya membeli
kamus umum bahasa Minangkabau – Indonesia. “Kok beli ini?”,tanya adek saya.
Bagi saya saja berbicara bahasa Minang dengan teman di kampung suka diketawain
karena logat dan kata-katanya bahasa Minang Saisuak *dibaca : jadul*. Apalagi
buat adek-adek yang tidak bisa bahasa Minang. Mereka kurang lebih mengerti tapi
tidak bisa ngomong Minang. “Ini khusus buat kalian”. Kamusnya diskon lagi 20%.
Ada tiga buku yang diobral 10.000, yaitu novel Wisran Hadi berjudul ‘Orang-orang
Blanti’, kumcer AA Navis dan buku tentang seorang pejuang wanita bernama Siti
Manggopoh. AA Navis dan Wisran Hadi adalah sastrawan dari Minang. Ambil
tiga-tiganya plus kripik balado Christine Hakim yang kecil, total 85.000. Sama
persis dengan harga biografi AA Navis yang saya pengen.
Terakhir sebelum pulang, saya mampir ke stand Mizan. The
Casual Vacancy didiskon 50%. Di rak diskon 50%, ada beberapa buku yang menarik
lainnya yang saya beli. Kuantar kau ke gerbang, Kisah Bung Karno dan Bu Inggit.
Blue Romance, ini penasaran dari review di goodreads. Al Asbun – Pidi Baiq, ini
penulis kesukaan adek cowok. Remember Dhaka, random ngambilnya. Total semuanya
sama dengan harga normal TCV. Puaaaas. Hihihi.
Buku Mizan diskon 50%
Dalam IBF tahun ini,saya lebih menahan diri. Stand buku dari
YOI dan Kobam sangat bikin mupeng. Tapi harga buku yang saya pengenin masih
mahal. Kalau tidak ada budget constraint mungkin saya bisa kalap di kedua stand
tersebut. IBF masih berlangsung hingga minggu besok, kesana lagi ga ya? *dilema*
Kak Zia kok lucu beli kamus minang =)))
ReplyDeleteAku sebelum ke IBF udah nargetin mau beli apa aja di Peri, eh malah nggak dapet semua :' tapi akhirnya kalap beli yg lain...
Hehehe..buat adek2ku biar bisa bahasa Minang ^^
DeleteHahaha, pasti nemu buku yg lbh menarik ;)