Pages

Tuesday, July 16, 2013

A Thousand Splendid Suns


Judul : A Thousand Splendid Suns
Pengarang : Khaled Hosseini
Penerjemah : Berliani M.Nugrahani
Penerbit : Qanita
Tahun Terbit : 2010

“One could not count the moons that shimmer on her roofs,
Or the thousand splendid suns that hide behind her walls.” (Saib e Tabrizi)

Mariam

Harami, kata yang selalu membayangi hidup Mariam. Mariam lahir diluar pernikahan dari seorang terpandang di kota Herat ,Jalil Khan, dengan pembantunya. Mariam dan Nana , Ibunya, hidup di gubuk kecil atas bukit. Setiap Kamis Jalil mengunjungi mereka dan membawa cerita hal-hal yang menarik di luar kehidupan Mariam.  Pendidikan yang ia dapatkan hanya sebatas membaca iqra dari Mullah. Setelah ayahnya pulang, Nana akan bercerita macam-macam, mengolok-olok keluarga ayahnya, terkadang sampai menyumpah-nyumpahi Mariam. Suatu hari Mariam meninggalkan rumahnya pergi ke Herat menemui Jalil.  Ketika Mariam kembali ke rumah,Nananya sudah tewas gantung diri. Belum sirna duka Mariam, ia nikahkan dengan Rasheed,seorang duda yang merupakan rekan bisnis ayahnya yang mempunyai toko sepatu di Kabul. Umurnya baru 15 tahun.

Laila

Laila lahir pada malam kudeta April 1978 ketika komunis mengambil alih Afghanistan. Di sekolah Ia dijuluki Gadis Revolusi oleh gurunya Khala Rangmaal. Laila sering bermain dan bersahabat dengan Tariq. Sewaktu kecil Tariq terkena ranjau darat sehingga kakinya digantikan dengan kaki palsu. Kedua saudara laki-lakinya Ahmad dan Noor bergabung dengan pasukan Komandan Ahmad Shah Massoud untuk berjihad. Mamy Laila sangat mengidolakan kedua putranya hingga Laila terabaikan. Hubungan persahabatan Laila dan Tariq yang dimulai dari mereka kecil menjadi cinta sejati. Mereka semakin dewasa dan kedekatan mereka sudah tidak bisa dianggap seperti kanak-kanak remaja.

Sementara itu penguasa Afghanistan silih berganti. Selepas rezim komunis tumbang,pasukan Mujahidin yang mengambil alih pemerintahan. Pasukan ini terdiri dari beberapa suku yaitu Uzbek, Tajik, Pashtun, dan Hazara. Pertikaan antara suku-suku tersebut mengancam Afghanistan di ambang perang saudara.

'Laila, sayangku, satu-satunya musuh yang tidak bisa dikalahkan oleh bangsa Afghan adalah dirinya sendiri.'

Lalu kekuasaan Mujahidin pun berganti dengan Taliban, kebijakan pun berganti.  Perempuan diwajibkan mengenakan burqa. Tidak ada sekolah buat anak perempuan. Terjadi eksodus penduduk Afganistan meninggalkan tanah airnya.  Keluarga teman-teman Laila sudah mulai mengungsi ke negara tetangga. Mammy Laila awalnya bersikeras untuk tetap tinggal.

Garis hidup keduanya, Mariam dan Laila, bertemu ketika roket menghantam rumah Laila yang membuatnya luka parah dan yatim piatu. Rasheed menolong Laila dan memberikan perawatan di rumahnya. Kebaikan pria ini mempunyai maksud terselubung. Rasheed menjadikan Laila sebagai istri kedua. Laila tidak mempunyai pilihan. Ia sebatang kara sementara Tariq yang dicintainya tidak diketahui keberadaannya. Hubungan Mariam dan Laila tegang walaupun Laila terpaksa menikah dengan Rasheed, Mariam merasa Laila telah mengambil suaminya. Lebih-lebih saat Laila hamil perhatian Rasheed hanya tertuju untuknya. Mariam semakin tersisihkan. Laila melahirkan anak perempuan yang dinamakan Aziza. Seketika Rasheed berubah, ia sangat mengharapkan anak laki-laki. Ada kecurigaan Aziza bukan darah daging dari Rasheed. Rasheed sangat ringan tangan pada Mariam.  Laila pun tak luput dari penganiayaan Rasheed. Mariam dan Laila sempat melarikan diri namun tertangkap oleh petugas perbatasan. Mereka dipulangkan ke rumah dan mendapatkan siksaan yang hebat.


A thousand splendid suns menghadirkan kisah hidup dua wanita Afghanistan yang tidak hanya menderita karena keadaan negara tetapi juga perlakuan suami mereka. Afghanistan mempunyai sejarah panjang pergolakan kekuasaan berdarah. Tak terhitung korban jiwa dan berapa banyak keluarga yang tercerai berai karena perang.  Saya sudah jatuh hati dengan karya Khaled Hosseini sejak membaca The Kite Runner. Jeda waktu antara saat terakhir baca Kite Runner sama A Thousand Splendid Suns sangat lama. A Thousand Splendid Suns sudah lama jadi wishlist dan baru beberapa minggu yang lalu saya bisa memiliki dan membacanya. Kedua karya Khaled Hosseini dengan latar belakang negara kelahirannya Afghanistan kaya dengan cerita yang inspiratif. Keduanya juga sama-sama membuat saya terharu. Saya tidak sabar membaca novel baru Khaled Hosseini, And The Mountain Echoed. 

2 comments:

  1. novel-novel beliau ini memang mantap ya..
    kalau novel ini ada versi filmnya juga kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya,,novelnya Khaled Hosseini trmasuk must-read-book deh. Aku blum pernah dengar siy Thousand Splendid Suns udah dibikin film apa belum. menurutku bagus bgt klo ada yg mau bikin filmnya ini. ^^

      Delete

Thank your for leaving comment. :)