Pages

Showing posts with label isabel allende. Show all posts
Showing posts with label isabel allende. Show all posts

Monday, August 22, 2016

Island Beneath The Sea



Judul : Island Beneath The Sea
Penulis : Isabel Allende
Penerbit : HarperCollins
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 582


Berawal dari kedatangan Toulose Valmorain di Saint-Domingue, salah satu daerah dari kepulauan Karibia yang menjadi daerah koloni Perancis. Valmorain muda mendapati perkebunan ayahnya terlunta-lunta dan menderita kerugian. Valmorain mulai mengambil alih perkebunan tebu di Saint Cazare. Ayah Valmorain sedang sekarat karena penyakit sifilis yang dideritanya. Kerja keras Valmorain membuahkan hasil perkebunan tebu Saint Cazare mulai membaik. Posisi sosial Valmorain mendapat tempat di kalangan kulit putih. Ia menikah dengan Eugenia De Solar, gadis Spanyol yang ia kenal di Kuba. Untuk melayani segala keperluan istrinya, Valmorain membeli budak perempuan bernama Zarité atau singkatnya dipanggil Tété.

Kehidupan di perkebunan tidak cocok bagi Eugenia. Ia frustasi dengan isolasi dari dunia luar dan mulai berhalusinasi mendengar suara-suara gaib di malam hari. Eugenia mengalami beberapa kali keguguran yang akhirnya merenggut semangat hidup dan pikiran Eugenia. Akhirnya seorang anak laki-laki selamat hingga persalinan dan diberi nama Maurice. Tété mengasuh Maurice seperti anaknya sendiri. Maurice lebih mengenal Tété dan menyebutnya Maman. Urusan di dalam rumah dikepalai Tété. Perubahan psikis Eugenia semakin memprihatinkan sampai tidak mengenali anak dan suaminya. Valmorain meletakkan harapan besar pada Maurice bahwa kelak anaknya akan mewarisi perkebunan dan meneruskan nama besar keluarganya.

Valmorain mempunyai pengawas perkebunan bernama Prosper Cambray. Sebagai pemilik perkebunan, Valmorain tidak langsung mencampuri urusan budak. Cambray menghukum keras budak-budak yang coba melarikan diri ke gunung.Tenaga kerja perkebunan di Saint-Domingue didatangkan dari Afrika. Budak-budak kulit hitam dipaksa, diculik dan dijual untuk bekerja di tanah koloni. Budak wanita diperkosa oleh majikan kulit putih hingga melahirkan anak-anak mullato. Mullato yang telah mendapatkan kebebasan disebut affranchi. Selain bebas, affranchi mendapat pendidikan dan diperbolehkan mempunyai properti. Budak-budak yang berhasil kabur dari tuannya membentuk pasukan pemberontakan yang menyembunyikan diri di gunung-gunung. Kebebasan menjadi sebuah mimpi yang harus diperjuangkan orang kulit hitam. Perubahan konstitutional di Perancis dari kerajaan ke republik dimanfaatkan orang kulit hitam untuk memperoleh kemerdekaannya. Cara diplomasi gagal dan mau tidak mau melalui perang yang memakan korban jiwa.

Satu per satu perkebunan dibakar dan pemilik perkebunan dibantai bersama keluarganya. Valmorain berhasil selamat berkat Tété. Imbal jasa dari penyelamatan itu adalah kebebasan untuk Tété dan putrinya, Rosette. Rosette adalah anak hasil hubungan gelap Valmorain dan Tété. Hubungan antara pria kulit putih dengan budak perempuannya tabu dibicarakan oleh sesama pria kulit putih. Namun dari warna kulit Rosette yang lebih terang dari Tété tidak perlu ditanyakan lagi secara terbuka kepada Valmorain. Maurice dan Rosette tumbuh besar dan tidak terpisahkan hingga Valmorain menikah untuk kedua kalinya.

Valmorain menyelamatkan diri dan keluarganya dari huru hara Saint Domingue ke Kuba. Saudara ipar Valmorain, Sanchos De Solar menyambut mereka. Keduanya sering berkorespondesi lewat surat. Melalui Sanchos, Valmorain membeli tanah di New Orleans yang sebelumnya tidak mendapat perhatiannya. Masa depan dirasa Valmorain berada di New Orleans.  Ia bertekad akan membuka perkebunan yang sama baiknya dengan Saint Cazare. New Orleans, Lousiana, masih dibawah teritorial Perancis. Pengungsi dari Saint Domingue berdatangan untuk memulai hidup baru. Keadaan Saint Domingue tidak aman bagi orang kulit putih. Orang-orang kulit hitam berhasil merebut kemerdekaan dan memproklamirkan kemerdekaan atas nama Haiti.

Konflik drama keluarga Valmorain cukup rumit. Sebelum Rosette, Tété melahirkan bayi laki-laki dari Valmorain yang langsung dipisahkan dari pertama lahir. Bayi tersebut dibesarkan oleh pasangan Violette Boisir dan Kapten Relais. Istri kedua Valmorain tidak menjauhkan Maurice dari ayahnya dan menyingkirkan Tété dan Rosette dari perkebunan. Tété menagih janji kebebasannya yang telah ditulis Valmorain tetapi belum disahkan hukum. Valmorain sudah tidak menginginkan Tété masih menahan status bebas budak perempuannya. Valmorain mempertanyakan apakah kebebasan Tété bisa menghidupi dirinya dan anaknya.   

Island beneath the Sea adalah historical fiction yang menceritakan perbudakan dengan setting Haiti dan New Orleans di abad 19. Isabel Allende sekali lagi membuktikan dirinya penulis yang handal. Buku-bukunya yang ditulisnya mudah dinikmati dengan tema serius bahkan lintas genre sekalipun. Ciri khas dari Isabel Allende adalah karakter perempuan yang kuat, dalam novel ini adalah Zarité. Monolog Zarité mengisahkan dari sisi pandang seorang budak yang mendambakan menjadi seorang manusia merdeka.      


Wednesday, July 2, 2014

Maya's Notebook




Judul : Maya's Notebook

Penulis : Isabel Allende

Penerbit : Harper

Tahun Terbit : 2013



Maya Vidal, remaja 19 tahun, lahir dan dibesarkan di Berkeley, California. Ibunya Marta Otter meninggalkan Maya dibawah pengasuhan keluarga mantan suaminya. Ayah Maya adalah seorang pilot. Sejak bayi, Maya diasuh oleh kakek neneknya. Maya mempunyai panggilan kesayangan untuk mereka yaitu Popo dan Nini.  Nini berasal dari Chili. Ia dan anak laki-lakinya berimigrasi ke Kanada setelah pemerintahan Salvador Allende jatuh. Di Kanada Nini bertemu Popo, seorang profesor astronomi afrika-amerika. Mereka menikah dan tinggal di Berkeley.

Maya sangat dekat dengan Popo. Kematian Popo karena kanker pankreas tidak hanya berdampak pada Nini yang depresi. Psikologis Maya juga labil. Ia melampiaskan ke dalam lingkungan pergaulan yang kurang baik.  Alkohol dan obat-obatan terlarang membuat Maya dikirim ke Oregon untuk rehabilitasi. Maya melarikan diri dari Oregon yang membawanya ke Las Vegas. Di Las Vegas yang dikenal Sin City, Maya memperkenalkan diri sebagai Laura Barron kepada Brandon Leeman. Maya pun masuk ke dalam perputaran bisnis narkoba di kota itu. Brandon Leeman mempunyai dua kaki tangan, Joe Martin dan Chino, yang tidak segan-segan berbuat jahat. 

Tugas Maya sebagai portir membawa narkoba pada klien-klien Leeman. Selama di Las Vegas, Maya putus komunikasi dengan keluarganya. Situasi Maya sulit untuk melarikan diri. Maya diawasi dan dilarang berkomunikasi dengan siapa pun. Seorang anak bernama Freddie menjadi teman Maya selama tinggal dengan Leeman. Di usia semuda Freddie, ia sudah ketergantungan narkoba. Nyawa Maya terancam setelah Brandon ditembak mati oleh anak buahnya. Maya menjadi saksi saat Leeman menyembunyikan uang palsu setengah juta dollar, yang menjadi incaran mafia dan polisi. Mereka menginginkan uang yang disembunyikan Brandon. Dengan bantuan Freddie, ia berhasil selamat dan kembali ke California.

Nini mengirim Maya ke Chili untuk bersembunyi dari kejaran mafia, polisi dan FBI. Maya dititipkan pada Manuel Arias, kawan lama Nini yang tinggal di Kepulauan Chiloe. Semua komunikasi melalui Manuel. Maya membantu Manuel Arias dalam penelitiannya sebagai ganti dari akomodasi yang disediakan. Di pulau ini, Maya tidak hanya merenungi perjalanan hidupnya 2 tahun terakhir yang penuh bahaya, Maya juga belajar untuk berdamai dengan kepergian Popo yang menjadi kehilangan besar buatnya. Sosok Manuel Arias sendiri cukup misterius. Desas desus mengenai masa lalunya sebagai tahanan politik membuat Maya penasaran. Manuel suka berteriak ketika tidur di malam hari. Kepingan masa lalu Manuel berkaitan dengan sejarah negara tersebut dan bersinggungan dengan kisah suami pertama Nini, Felipe Vidal.


Chili pernah diperintah oleh Jenderal Augusto Pinochet yang melakukan kudeta militer terhadap pemerintahan Salvador Allende, yang berasal dari partai sosialis. Orang-orang yang tidak sependapat dengan Pinochet ditangkap dan terjadi eksodus warga Chili termasuk Nini. Warga Chili berharap situasi akan membaik jika Pinochet lengser secepatnya yang ternyata memakan waktu 17 tahun. Sedikit mirip dengan kisah penulisnya sendiri, Isabel Allende.  Isabel Allende seringkali memasukkan karakter-karakter wanita yang kuat. Saya selalu menikmati cerita-cerita beliau. Semakin banyak buku-buku Isabel Allende yang saya baca semakin saya mengenali dirinya di dalam tulisan-tulisannya.