Judul : Di Bawah Matahari Bali
Penulis : Gerson Poyk
Penerbit : Sinar Harapan
Tahun Terbit : 1982
Kumpulan cerpen Di Bawah Matahari
Bali memuat empat cerpen. Tiga diantaranya bersetting di Bali. Cerpen-cerpen
Gerson Poyk ini memuat kritik sosial. Tokoh-tokohnya adalah orang biasa yang
mempunyai jalan hidup yang tidak mudah. Seni sudah menyatu dalam kehidupan di
pulau Bali. Program pemerintah yang ingin menarik wisatawan sebanyak-banyaknya
membuat setiap orang menjadi duta pariwisata. Namun perkembangan pariwisata
tidak hanya mengundang turis dan uangnya datang juga mendatangkan wanita-wanita
penghibur dari luar Bali. Turis asing maupun domestik ingin mencicipi
kenikmatan duniawi di pulau yang seindah surge ini. Di cerpen "Kuta,
disini Cintaku Kerlip Kemerlap" mengungkapkan percintaan singkat antara
wanita kulit putih dengan lelaki pribumi seperti cinta kutu anjing. Cepat
berpindah tempat. Lelaki pribumi merayu turis demi perut istri dan anaknya yang
banyak. Rasa bersalah sempat terlintas saat ia bersama Regina namun sebagai
lelaki tetap menikmati cinta ala kutu anjing ini.
Nasib siapa yang tahu selain Tuhan.
Lorenzo tidak mengenal ayahnya. Sang ibu meninggal dunia ketika melahirkannya.
Ia diasuh dan dibesarkan oleh suster. Lorenzo mempunyai bakat menyanyi,
suaranya indah. Sewaktu lulus SMA, suster yang membesarkannya meninggal dunia.
Dalam keadaan yang terombang-ambing tanpa sanak saudara, Lorenzo mendapat
tawaran menyanyi dari hotel internasional Bali. Lorenzo merantau ke Denpasar.
Ia bergabung dengan dua bersaudara Darmini dan Darmono yang juga anak manajer
hotel. Mereka membentuk trio musik yang menghibur tamu-tamu hotel. Manajer
hotel tersebut, Tuan Josef Susanto telah dianggap menjadi orang tua angkat
sendiri. Asmara Lorenzo dengan Darmini tidak direstui. Darmini telah dilamar
pria Italia yang kaya raya. Lorenzo bertemu pelayan gadis Bali, Dayu, yang
cantik. Mereka menjalin hubungan cinta. Ketika tunangan Darmini ditangkap
polisi karena morfin, Tuan Josef Susanto meminta Lorenzo menikahi anaknya.
Lorenzo menolak. Ia dibuang dari trio musik, mobil hasil nyanyi disita dan
sekali lagi nasib Lorenzo terlunta-lunta. Lorenzo hidup miskin dengan
kekasihnya.
Dalam cerita Lelaki dari Pulau
Komodo bercerita tentang Umbu yang jatuh bangun dalam berbisnis. Ia tinggalkan
kota besar Jakarta menuju pulau Flores. Sewaktu dalam perjalanan bisnisnya
kembali ke ibukota,ia menjumpai Amir yang mengingatkannya dengan semangat gigih
masa muda. Sekolah Amir hanya sampai SMP tapi pengetahuannya cukup luas karena
gemar membaca. Amir mempunyai kekasih dari keluarga yang berada. Untungnya
orang tua kekasihnya tersentuh dengan jerih payah Amir dan menyetujui hubungan
mereka. Labuhan Bajo didalam cerita ini masih alami dan belum terlalu banyak
wisatawan yang datang. Sekalipun hidup terpencil, Amir menemukan kebahagiannya
di alam Flores. Amir menuliskan kesehariannya di surat untuk kekasih. Amir
mampu berpikir secara kreatif sehingga sedikit demi sedikit modalnya terkumpul
cukup.
Masa muda yang disia-siakan akhirnya
mendapat akibat di masa tua seperti yang dialami lelaki tua, Harry Tan. Kakek
tua ini ditemukan pingsan di pematang sawah oleh Darius, perantau dari Jawa. Kakek
ini tidak punya rumah. Dua anaknya masih kecil. Mereka tinggal di gubuk sawah.
Seorang guru jatuh iba dan mengajak kakek tinggal di rumahnya. Darius kembali
ke Denpasar agar lukisannya lebih terjual laku. Sekali-kali ia menyambi jadi
guide. Darius kembali lagi bertemu dengan si kakek. Kali ini Darius mengajak
kakek tinggal di rumahnya di Denpasar. Dari mulut lelaki tua ini cerita masa
mudanya yang gemilang. Ia sukses menjadi manager hotel di Singapura. Urusan perempuan
bisa diatur. Ia hanya cinta dengan istri melayunya. Akhirnya ia pun jatuh ke
perempuan lain. Perempuan hanya mau hartamu saja, ujar Harry. Nasib membawanya
ke pulau dewata. Di masa tuanya tiada yang tersisa, harta tak punya, anak-anak
masih kecil, dan istrinya tidak menganggap keberadaannya lagi.