Pages

Wednesday, August 13, 2014

We Were Liars


Judul : We Were Liars

Penulis : E. Lockhart

Penerbit : Random House

Tahun Terbit : 2014




Keluarga Sinclair merupakan keluarga yang terkemuka, kaya, dan cerdas. Harris Sinclair mempunyai tiga anak perempuan yang bernama Penny, Carrie, dan Bess. Mereka mempunyai tradisi keluarga berkumpul dan menghabiskan musim panas di pulau pribadi keluarga Sinclair, Beechwood Island. Masing-masing putri Sinclair dibangunkan rumah di Beechwood Island. Ketiga bersaudara ini gagal dalam berumah tangga yang dipandang salah satu yang melanggar nilai-nilai keluarga Sinclair.

Cadace, Johny, Mirren dan Gat. Keluarga memanggil mereka empat pembohong. Keempat anak ini sepantaran. Cadace anak dari Penny. Johny anak dari Cairre, yang mempunyai anak laki-laki yang lebih kecil bernama Will. Cairre berpacaran dengan Ed, pria keturunan India. Mereka membawa Gat Patil, keponakan Ed di musim panas yang ke delapan dan seterusnya di tahun berikutnya. Mirren anak dari Bess. Bess mempunyai tiga anak lainnya.

Musim panas kelima belas, Beechwood Island terasa berbeda. Rumah masih berduka dengan meninggalnya Tipper, nenek Cadace. Ayahnya Cadace meninggalkan keluarga demi wanita lain. Keluarga Sinclair terlatih untuk menyembunyikan masalah. Mereka tidak pernah menyebut nama nenek atau membicarakan kenangan bersama dia. . Mereka bersikap sempurna, seolah-olah tidak ada masalah.Perubahan bisa dilihat pada sosok Kakek Harris yang biasanya bugar sekarang terlihat tua dan rapuh. Buat anak-anak remaja yang sedang mengalami puber, masalah cinta-cintaan menjadi hot issue. Cadace galau karena Gat mempunyai pacar di New York. Ketertarikan mereka berdua tak bisa ditutupi. Keduanya saling jatuh cinta. Bagi Cadace, Gat adalah cinta pertamanya.

Yang tersisa di ingatan Cadace sebelum kecelakaan adalah ia terantuk karang saat berenang di laut malam hari. Cadace ditemukan oleh Ibunya di tepi pantai,menggigil dan hanya memakai pakaian dalam. Cadace tidak mengingat apa yang ia lakukan di malam nahas tersebut. Sejak itu ia menderita migrain yang hebat. Cadace mendapat perawatan yang ketat, menjalani tes ini itu untuk mengetahui penyakit kepalanya dan dokter tiba pada kesimpulan : traumatic brain injury.

Cadace kembali ke rumahnya di Vermont. Ia tidak bisa pergi ke sekolah lagi. Sakit kepalanya sering datang dengan tanpa diduga. Ia berusaha mengumpulkan ingatannya hingga Ibunya menangis putus asa karena terlalu sering bertanya. Musim panas yang ke enam belas, Cadace tidak ke Beechwood. Ia dan ayahnya jalan-jalan ke Eropa. Cadace tetap mengirim kabarnya melalui email pada Mirren dan Johny. Mereka sama sekali tidak membalas. Cadace memiliki proyek giveaway. Ia memberikan barang-barangnya ke orang-orang. Musim panas yang ke tujuh belas, sebuah perjalanan ke Australia dirancang untuk Cadace dan ayahnya. Kali ini Cadace menolak mentah-mentah dan bersikukuh mengunjungi Beechwood. Ia sudah rindu dengan dua sepupunya dan Gat.

Apa yang sebenarnya terjadi ketika kecelakaan dua tahun lalu ? Cadace ingin tahu dan mencari tahu. Satu per satu kebenaran yang disembunyikan Ibu dan keluarganya terkuak.

Saya kira awalnya seperti cerita remaja Amerika yang menghabiskan musim panas dengan riang dan penuh cinta. Keluarga Sinclair yang sempurna ternyata menyimpan bom waktu yang siap meledak. Putri-putri Sinclair yang mendapat pendidikan tinggi di ivy league tidak cukup bisa menghidupi keluarga sendiri. Mereka tergantung dari dana yang diberikan ayah mereka. Sepeninggal Tipper, mereka saling berebut peninggalan almarhumah. Bersikap sempurna atau kehilangan hak waris. Saat Harris Sinclair mengutarakan akan menyumbang uangnya untuk almamaternya, Harvard university, menyulut pertengkaran baru. Kenyamanan mereka terancam. Anak-anak digunakan untuk melunakkan hati kakek mereka.




Tuesday, August 5, 2014

Akar Pule


Judul : Akar Pule
 
Penulis : Oka Rusmini
 
Penerbit : Grasindo
 
Tahun Terbit : 2012




Perempuan adalah tema utama dari Akar Pule.  Ada kegetiran dan kepahitan dalam tulisan-tulisan Oka Rusmini. Kisah-kisah yang tersembunyi di dalam sorot mata dan beban yang tidak terlihat di pundak seorang perempuan. Perempuan yang mengorbankan seluruh hidupnya untuk satu laki-laki yang tidak cukup puas dengan satu cinta. Insting perempuan sangat kuat mendeteksi kelakuan aneh laki-lakinya.


Akar Pule kental dengan warna lokal dari pulau dewata. Sebagian tokoh perempuannya berasal dari kasta brahmana, yang tidak sembarangan boleh menikah dengan lelaki antah berantah. Perempuan tersebut ada yang menolak perjodohannya namun ada juga yang menerima patuh. Dari pengorbanan yang telah dilakukan perempuan tidak cukup untuk menghapus cap sial yang diberikan orang-orang kebanyakan. Perempuan yang tidak bisa melahirkan bayi lelaki adalah perempuan sial ! Hidup tanpa keturunan lelaki, kiamat ! Perempuan dalam kehidupan nyata memang tidak seindah puteri negeri dongeng yang bahagia selamanya dengan pangeran kuda putih. Cinta seiring usia bisa tumbuh berakar kuat. Cinta bisa rapuh karena kehilangan pesona lahiriahnya. Perempuan bisa memutuskan untuk menyerah pada takdir atau memperjuangkan hidupnya.


"Hanya perempuan tolol yang selalu mengeluhkan hidup. Hidup itu harus diajak bertarung. Kau harus mampu bersabung dengannya. Kalau kau menang, itulah nikmatnya menjadi perempuan!"


Perempuan-perempuan digambarkan sebagai petarung hidup. Ia bebas memilih jalan hidup sendiri. Lelaki hanya datang untuk menyantap dan memakan perempuan. Setelah habis, mereka beralih pada perempuan lain. Karena saya berasal dari kultur yang bertolak belakang, yang mengistimewakan posisi perempuan di dalam adat istiadat maka Akar Pule ini menarik sekali dibaca. Ceritanya memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai perempuan.