Judul : Americanah
Penulis : Chimamanda Ngozi
Adichie
Penerbit : Hapercollins
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 477
Americanah mengangkat tema utama tentang bagaimana menjadi
seorang kulit hitam di Amerika Serikat. Ifemelu meninggalkan Nigeria demi
melanjutkan kuliah. Perguruan tingginya sering diliburkan karena ada pemogokan.
Ifemelu berpisah dengan kekasihnya, Obinze, yang berjanji akan menyusulnya
setelah lulus. Beasiswa yang diperoleh Ifemelu hanya menanggung 75% dari biaya
kuliah. Sisanya ia harus bekerja demi menutupi uang kuliah. Ifemelu mempunyai
saudara, Bibi Uju, yang lebih awal hijrah ke Amerika bersama anak laki-lakinya.
Dengan visa pelajar, Ifemelu tidak bisa bekerja kecuali ia memakai identitas lain
yang memiliki social number. Ifemelu menjadi Ngozi, yang menurutnya tidak mirip
sama sekali dengan dirinya tapi orang tidak akan peduli.
Progress mendapatkan pekerjaan Ifemelu sangat lambat. Ia
telah mencoba lowongan pekerjaan mulai dari pelayan toko, pengasuh, waitress,
tidak satupun yang berhasil. Ifemelu menghadapi realita bahwa tidak mudah
mendapat pekerjaan yang paling sederhana sekali pun ia cukup berpendidikan. Ifemelu
mengambil pekerjaan yang membuat dirinya membenci diri sendiri dan enggan
berbicara dengan Obinze. Kisah cinta mereka mengambang. Ifemelu mengabaikan
semua usaha Obinze menghubunginya hingga bertahun-tahun kemudian.
Ifemelu mendapatkan pekerjaan babysitter melalui temannya. Selain
untuk kebutuhan hidup, sebagian uangnya disisihkan untuk dikirimkan ke orang
tuanya di Lagos. Ifemelu berkencan dengan Curt, paman dari anak-anak yang
diasuhnya. Perbedaan warna kulit, ras dan budaya dari keduanya tidak membuat
Curt berpaling. Curt berasal dari keluarga pemilik hotel, cukup mapan dan
periang. Ifemelu menyadari tatapan tidak percaya orang-orang ketika dikenalkan
sebagai kekasih Curt. Bersama Curt, Ifemelu mendapat kemudahan hidup tetapi ia
lelah terus menerus harus menjelaskan perbedaan antara mereka. Hubungan cinta
mereka berakhir.
Ifemelu mulai menulis blog tentang ras dari sudut pandang seorang
non Afrika-Amerika. Namanya mulai dikenal sebagai blogger masalah culture dan
mendapatkan penghasilan dari blogging. Ifemelu menjalin cinta baru dengan
Blaine, pria kulit hitam Afrika-Amerika yang merupakan akademisi Yale. Topik
ras masih sensitif dibicarakan. Ifemelu membahasnya secara gamblang hal-hal
yang sering dihindarkan masyarakat. Ifemelu
tipikal orang blak-blakan dan enggan berbasa-basi. Amerika terdiri dari empat
golongan yaitu kulit putih, hispanik, asian dan kulit hitam. Kulit hitam
menempati paling bawah. Tidak ada bedanya apakah seorang kulit hitam berasal dari
Nigeria, Ethiopia, Jamaika, identitasnya hanya kulit hitam. Ifemelu menuliskan
pengalaman sehari-harinya, observasi, dan mendengarkan kisah orang yang tidak
dikenal menjadi sesuatu yang patut direnungkan. Tulisannya seringkali menyulut
kontraversi. Ada yang menghujat. Ada juga yang mendapatkan pengalaman yang
kurang lebih sama dengannya.
Obinze, kekasih lama Ifemelu, menjadi pengusaha property sukses
di Nigeria. Jalan berliku pun ditempuh Obinze. Selepas lulus, Obinze tidak
mendapat visa ke Amerika Serikat. Visanya langsung ditolak bahkan sebelum
berkas-berkasnya dilihat. Obinze akhirnya pergi ke Inggris. Di Inggris, Obinze
menggunakan identitas orang lain dengan membayar beberapa puluh persen dari
gaji cleaning service nya. Bekerja dibawah identitas orang lain dibayangin
dengan ketakutan dan kecemasan. Menikahi wanita pemegang paspor uni eropa
menjadi pilihan Obinze agar bisa bekerja di Inggris. Pengaturan kawin kontrak
ini membutuhkan biaya besar yang diurus oleh pria Angola. Sesaat detik-detik
menjelang pernikahan, Obinze ditangkap karena visanya sudah kadarluasa dan
akhirnya dideportasi ke Nigeria.
Setelah tiga belas tahun, Ifemelu memutuskan kembali ke
Lagos dan berpisah dengan Blaine. Keputusan yang disayangkan oleh orang tua dan
bibinya. Kehidupan Ifemelu di Amerika dinilai lebih layak dan nyaman. Americanah
itu lah sebutan orang-orang yang kembali dari Amerika. Kembali ke Lagos berarti
beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang jauh berbeda dari Amerika. Ifemelu
harus berkompromi dengan cuaca yang lembap, kemacetan, nyamuk, listrik yang
sering mati. Cepat atau lambat Ifemelu akan bertemu dengan Obinze, kekasih yang
ia tinggalkan tanpa penjelasan. Bagi Ifemelu, hanya Obinze yang mengerti dirinya
luar dalam. Obinze telah menikah dan mempunyai seorang putri. Pertemuan Ifemelu
dan Obinze di Lagos membawa kembali kenangan masa muda mereka.
Untuk kedua kalinya saya membaca karya dari Chimamanda Ngozi
Adichie. Americanah menceritakan bagaimana menjadi kulit hitam di dua negara
maju, Amerika Serikat dan Inggris. Diskriminasi yang dipercaya sudah tidak ada
namun terasa masih ada. Sejauh ini saya menyukai tulisan Adichie. Ia menulis
isu sensitif secara tidak emosional tapi cukup menohok. Selain bercerita
tentang ras, tokoh utamanya Ifemelu menangkis persepsi dan penilaian orang
Amerika terhadap Afrika yang digeneralisir miskin dan tidak berpendidikan. Di
satu sisi Ifemelu bisa menjadi menyebalkan karena terlalu judgemental dan
sinis. Pembahasan mengenai Nigeria di Americanah tidak sedetail seperti dalam Half
of Yellow Sun. Sebetulnya menarik juga mengulik kehidupan Obinze yang sukses
berkat koneksi dengan pejabat. Obinze digambarkan pria gentleman yang baik hati.
Walaupun kaya raya, Obinze tidak merasa dirinya berubah dari ketika ia tidak
punya apa-apa.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)