Judul : Kukila
Penulis : M. Aan Mansyur
Penerbit : Gramedia Pustaka Umum
Tahun Terbit : 2012
Kumpulan cerpen ini dibuka dengan cerita Kukila, tentang cinta segitiga di hidupnya. Kukila berpisah dengan suaminya Rusdi. Sejak Rusdi pergi, anak-anaknya juga memulai kehidupan sendiri di kota lain. Tinggal lah Kukila yang sendirian di dalam kenangannya. Kukila menuliskan rahasia hidupnya pada anak pertamanya, Rora bahwa mereka bukan lah anak kandung Rusdi tetapi anak dari Pilang, kekasihnya. Kisah Kukila serupa dengan cerita orang tua yang diturunkan dari orang-orang tua sebelumnya. Kebetulan nama tokohnya pun sama, Kukila dan Pilang.
Dulu ada sepasang kekasih yang sering bertemu di dekat pohon besar, Kukila dan Pilang. Mereka terpaksa mengakhiri cinta mereka karena Kukila telah dijodohkan dengan anak pemangku adat, Tumbra. Kukila meminta Pilang untuk tetap menjadi kekasihnya. Kukila berjanji akan memandang Pilang setiap malam dari jendela rumahnya. Tidak hanya Kukila saja yang memandang Pilang. Tumbra, suami Kukila turut memandang ke arah Pilang. Pohon lah yang menjadi saksi bisu bahwa Tumbra mencintai Pilang juga. Hingga suatu hari mereka mengakui perasaan dan bunuh diri bersama-samanya.
Kukila pun sering muncul di cerita-cerita berikutnya. Kukila..Kukila..dan Kukila..
Kukila terdiri dari enam belas cerita pendek. Sebagian besar tema cerpen menceritakan tentang cinta. Cinta pertama, cinta yang dipaksa, cinta yang dijodohkan, cinta seorang anak ke ibunya atau sebaliknya, dan cinta pada kekasih orang lain. Tipe yang terakhir lah yang banyak mendominasi kumpulan cerpen Kukila. Perselingkuhan adalah kata tabu untuk sebuah hubungan. Namun perselingkuhan tidak sekadar soal berahi. Jika masing-masing pihak mengetahui bahkan mengijinkan, bagaimana ? Dalam cerpen Kukila misalnya, pasangan suami istri Kukila dan Rusdi diharuskan memiliki keturunan oleh keluarga masing-masing. Keduanya sama-sama anak tunggal. Kelanjutan garis keluarga bergantung pada mereka berdua. Yang keluarga tidak tahu Rusdi mempunyai kelemahan. Rusdi akhirnya menyerahkan Kukila pada Pilang sampai mereka mempunyai 3 anak. Sama seperti dalam cerita Tiba-tiba Aku Florentino Ariza.
Di beberapa cerpen yang lain saya tidak bisa membedakan apakah itu karangan atau memang cerita hidup dari penulis sendiri. Ada kisah ayah yang meninggalkan keluarganya saat tokoh aku berumur 9 tahun. Namanya sama dengan nama penulis membuat saya bertanya-tanya apakah ini pengalaman personal. Saya tidak masalah dengan gaya berceritanya Aan Mansyur. Suka malah. Namun dominasi tema perselingkuhan membuat kumcer Kukila tidak variatif.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)