Ketika Koordinator Umum BBI, Helvry Sinaga atau yang akrab
saya panggil Bang Epi, mengundang kopdar di rumahnya saya semangat sekali. Saya
langsung bertanya rute angkot kesana. Hihihi.
Sehari sebelum kopdar, dua sahabat saya kehilangan ayahnya. Salah satu sahabat
saya tinggal di daerah Cileungsi. Lumayan jauh (banget) dari rumah saya. Dari
Cileungsi saya langsung ke rumah duka St Carolus di Salemba. Seharian di luar
rumah dan baru sampe rumah malam hampir jam 10, membuat saya agak ragu bisa
ikut kopdar apa tidak. Badannya rasanya capek, untung saja pas bangun tidur besoknya udah lumayan segar.
Perjalanan ke rumah Bang Epi cukup menarik. Saya naik angkot
merah 56 Uki Cawang – Cileungsi. Yang saya tidak duga adalah kapasitas
angkotnya, ditengah-tengah pun ada bangkunya. Saya takjub dengan ibu-ibu yang naik pakai
kebaya plus rambut disasak. Panas banget angkotnya. Saya duduk di depan bapak
berseragam loreng sambil lirik-lirik name tag tasnya. Ow Paspamres, ujar saya
dalam hati. Penumpang mengumpulkan ongkos secara kolektif lalu diserahkan ke
sopir. Sebenarnya perjalanannya engga lama sih tapi ngetem ngumpulin penumpangnya
yang bikin banjir keringet. Hahaha. Kata Bang Epi minta diturunin di Plaza
Cibubur. Masalahnya saya duduk cukup jauh dari abang sopir. Akhirnya saya
bertanya ke ibu sebelah, eh kebetulan dia turun di Plaza Cibubur juga.
Saya menuju McD, dimana Rend an Mbak Threez sudah menunggu.
Ternyata sudah ada Bang Epi, jadi kami langsung menuju mobilnya Bang Epi.
Sampai di rumah Bang Epi langsung disambut oleh anjing peliharaan Bang Epi. Owy
bukan yah namanya kalau engga salah ingat. Owy langsung kegirangan melihat
tuannya datang. Sementara kami bertiga kelihatan stay cool tapi sebenarnya
ketakutan. Hahahaha. Kami berkenalan dengan abang dan adiknya Bang Epi. Terus Bang
Epi langsung mempersilahkan kami makan siang dulu.
Ruangan di lantai 2 rumah Bang Epi bisa dikatakan ruang baca
atau perpustakaan. Ada lima lemari buku. *atau lebih ya ?. Mata saya langsung
tertuju ke rak yang berisi buku-buku accounting. Buku-buku yang juga saya
pergunakan waktu kuliah. Whoaah PSAKnya ada tiga ! Takjub saya. Hahaha.
Bang Epi sudah menyediakan kue dan lilin untuk merayakan
ultah BBI yang ketiga. Make a wish dulu
sebelum tiup lilin, meniupkan harapan-harapan yang baik untuk kegiatan dan
member BBI. Secara bersamaan, BBI Semarang dan Solo juga merayakan ultah BBI.
Yippie! Kami berbincang-bincang mengenai BBI *pastinya*, buku, blog dan
macam-macam. Hihi.
Happy Birthday BBI *tiup terompet*
Selera bukunya Bang Epi sama saya masih agak-agak sama.
Ngiler berdiri di depan rak bukunya Bang Epi. Koleksi buku sejarahnya
menggiurkan. Hahaha. Saya meminjam dua buku : Janda dari Jirah – Cok Sawitri
dan Jamangilak Tak Pernah Menangis – Martin Aleida. Bang Epi baru sadar
punya buku Martin Aleida yang ini. Hahaha.
Me @ Helvry's Library
Terima kasih Bang Epi sudah menyediakan rumah, makan siang,
dan voucher taxi. Bukunya aku pinjam dulu ya. ;) Terima kasih juga Rend an Mba
Threez yang udah sharing-sharing di kopdar ini. Semoga kopdar-kopdar yang akan
datang, saya bisa ikut lagi. Ayuk kita realisasikan kopdar di Perpus Pusat UI.
Sekalian kita bisa piknik di pinggir danau. :)
Ahaha....
ReplyDeleteBener...... sampai lupa punya buku Martin Aleida
itu dapatnya di stasiun UI kok,,,ntar kalau jadi ke Perpus UI, kita mampirin tokonya :D
makasih ya sudah datang :)
Ayooo piknik pinggir danau XD
ReplyDelete