Judul : Isinga
Penulis : Dorothea Rosa Herliany
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015
Penulis : Dorothea Rosa Herliany
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015
Pertumpahan darah terjadi antara pemuda Perkampungan Aitubu dan Hobone. Penyebabnya adalah seorang gadis Aitubu yang bernama Irewa diculik Malom, pemuda dari perkampungan Hobone. Korban berjatuhan dari kubu Hobone yang memang tidak menyangka undangan pesta berubah jadi perang. Irewa sudah dilamar kekasihnya Meage. Keduanya menunggu pernikahan yang akan sudah disepakati setelah Irewa mendapat menstruasi pertama. Pemuda Hobone berunding apakah mereka akan balas dendam dan menyerang Aibutu. Namun Kampung Hobone menawarkan Irewa sebagai Yomeni, perdamaian kedua kampung yang saling bermusuhan. Diterima atau tidak diterima,Irewa tetap akan menjadi istri Malom dengan konsekuensi yang berbeda. Kata sepakat tercapai. Tetua Aitubu menerima tawaran perdamaian, Irewa dikawinkan dengan Malom. Irewa tidak mempunyai pilihan untuk kebahagiaannya sendiri. Meage menghilang dari Aibutu. Hatinya patah karena kekasihnya diambil lelaki lain.
Hidup di Hobone adalah kerja keras. Alam Hobone berbeda dengan Aitubu sehingga dibutuhkan tenaga dan usaha yang lebih giat di ladang. Jika laki-laki berburu ke hutan, tugas perempuan pergi ke ladang menanam betatas. Tanggung jawab istri menghidangkan makanan. Irewa mengalami keguguran tanpa ia sadari dirinya sedang hamil. Tidak membutuhkan waktu lama, Irewa kembali mengandung. Dua hari pasca melahirkan Irewa sudah kembali ke ladang dengan membawa bayinya di dalam noken. Setelah Irewa mempunyai pengalaman pertama melahirkan, anak-anak berikutnya ia lahirkan tanpa bantuan orang lain. Malom menuntut anak laki-laki. Anak laki-laki akan mendapatkan tanah atau lahan sementara anak perempuan hanya mendapat mas kawin saja. Anak laki-laki akan menggantikan jika ia gugur dalam berperang. Keletihan terlihat jelas di wajah Irewa. Irewa selalu mengingat pesan-pesan Mama Kane sebagai istri yang baik, tidak boleh membantah dan tidak boleh mengeluh. Ia tampak lebih tua dari umur sebenarnya. Malom sering menampar atau menempeleng istrinya. Irewa pernah lari ke rumah orang tuanya tetapi tetap dikembalikan ke suaminya. Perempuan di Hobone tidak mengenal perceraian. Mas kawin diumpamakan sebagai harga beli perempuan dari keluarga.
Perjalanan Meage sampai di Perkampungan Mbireri yang berjarak tiga pegunungan dari Aitubu. Meage mengajarkan baca dan tulis. Ia juga membantu mengobati orang sakit berdasarkan pengalamannya membantu orang tua angkatnya melayani pasien di Aitubu. Kemudian Meage bertemu dengan kelompok musik keliling Farandus pimpinan Bapa Rumanus. Meage cakap memainkan tifa di upacara-upacara adat. Meage bergabung dengan Farandus mengelilingi wilayah Papua untuk mencatat dan mengumpulkan musik-musik yang hampir punah di daerah tersebut. Kegiatan Farandus dicurigai tindakan makar oleh aparat keamanan. Bapa Rumanus meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar.
Angin perubahan sedang berhembus kencang. Orang-orang luar mencari kayu gaharu yang memiliki harga tinggi di pasaran. Hobone merasakan dampaknya lebih dulu. Kedatangan para pencari kayu gaharu mengenalkan penduduk dengan mata uang. Irewa sekarang berjualan hasil ladang di pasar. Malom tidak bekerja. Ia mendapat uang dari menjual tanah dan lahan warisan. Pengaruh buruknya yang datang bersamaan dengan pencari kayu gaharu adalah masuknya pelacur-pelacur dari pulau lain. Penyakit kelamin merebak luas. Yang menderita tidak hanya laki-laki yang tidak setia, AIDS ditularkan pada istri dan anak-anak yang tidak berdosa.
Ada beberapa hal yang disinggung dalam Isinga selain menceritakan ketabahan perempuan melalui tokoh Irewa. Tindakan represif aparat yang mencurigai kelompok musik Farandus sebagai gerakan separatis. Keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Papua dan asal mulanya datangnya AIDS. Kontak luar masyarakat Hobone dengan orang pendatang mempunyai dampak positif dan negatif. Perkembangan daerah memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak. Sementara itu, minimnya pengetahuan tentang penyakit dari seks bebas membuat jumlah penderita AIDS tinggi.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)