Judul : Mencari Emas
Penulis : Jean-Marie Gustave Le Clezio
Penerjemah : Ida Sundari Husen
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Tahun Terbit : 2013
Alexis dibesarkan di lembah Boucan, kepulauan Mauritius. Sebuah daerah yang
terletak di antara perkebunan tebu dan laut terlihat dari kejauhan. Rumah besar
mereka hanya dihuni oleh ayah ibu dan kakak perempuan Alexis, Laurie. Di
belakang rumah mereka tinggal Kapten Cook. Alexis dan Laure mendapat pelajaran
di rumah oleh ibunya. Alexis bermain bersama cucunya, Denis. Denis mengajari
Alexis tentang langit, laut, gua-gua di kaki gunung, ladang yang sudah dipanen.
Ferdinand, sepupunya Alexis menjuluki dia orang hutan dan ayahnya Paman Ludovic
yang mencemooh dennis terbuat dari aspal karena jiwa dan kulitnya hitam. Alexis
marah dan menyerang Ferdinand yang akhirnya dimenangkan oleh Ferdinand.
Ayah Alexis bangkrut dan mereka meninggalkan lembah Boucan. Mimpi Ayah
alexis untuk menyalurkan listrik ke bagian wilayah barat porak-poranda saat
topan merusak generator pembangkitnya. Kebangkrutan tak bisa dihindari. Tanah, kebun
dan rumah yang dijaminkan untuk proyek tersita. Alexis dan sekeluarga
meninggalkan Lembah Boucan dan pindah ke Forest Side. Kakak perempuannya Laurie
meninggalkan sekolah untuk membantu ibunya di rumah. Keadaan mereka miskin,
Alexis mendapat beasiswa ke College Royal. Suatu malam Ayahnya mendapat
serangan jantung dan meninggalkan semuanya dalam keadaan miskin.
Alexis mempunyai kenangan dan obsesi terhadap laut. Ayahnya pernah
menceritakan harta bajak laut yang disembunyikan di pulau Rodrigues. Di sekolah,
Alexis menghabiskan waktunya di perpustakaan tenggelam dalam kisah-kisah bajak
laut dari seluruh dunia. Beasiswanya habis. Alexis menggantikan posisi ayahnya
di kantor tapi obsesinya untuk mencari harta karun bajak laut tidak sirna.
Adalah Kapten Bradmer yang memberikan kesempatan Alexis berlayar dengan kapal
tua yang eksotik bernama Zeta.
Hawa kapal yang lembap, panas dan banyak kecoak berkeliaran tidak membuat
Alexis tidak betah. Alexis menemukan kenyamanan dalam pelayaran Zeta.
Tujuannya adalah pulau Rodrigues. Peta-peta tua ayahnya disalin dan disimpan di
kopor tua yang ia bawa. Alexis berkhayal membawa pulang emas dan permata untuk
ibu dan kakaknya, mengembalikan mereka ke rumah besar di Lembah Boucan. Tepat
sebulan dari pertama kalinya Alexis mengarungi laut, akhirnya ia sampai di
Pulau Rodrigues. Alexis mengucapkan salam perpisahan dengan Kapten Bradmer dan
Kapal Zeta.
Alexis berusaha memecahkan petunjuk bajak laut yang penuh teka teki. Ia memeriksa pohon, batuan karang di Teluk Inggris. Di mata penduduk Rodrigues, ia telah dikenal sebagai pencari emas yang bekerja sendirian di daerah yang bernama Teluk Inggris. Ouma gadis suku Manaf yang menghampirinya saat Alexis pingsan karena dehidrasi. Ouma kadang datang dengan adiknya yang bisu. Orang Manaf tidak diperbolehkan bertemu dengan orang pesisir tapi Ouma datang dan pergi secara misterius. Pencarian emas Alexis tidak menghasilkan sementara uang dan persediaan semakin menipis.
Di benua Eropa, perang dunia pertama baru saja dimulai. Alexis meninggalkan
Pulau Rodrigues mendaftarkan dirinya untuk bergabung sebagai tentara. Selama
dua tahun dalam kurun waktu 1915-1916, Alexis berada di garis depan
pertempuran. Hari-hari kelabu yang sarat dengan bau kematian. Satu per satu
teman yang ia kenal gugur dalam perang. Alexis dipulangkan dari medan perang
karena terjangkit penyakit tifus. Di Port Louis, Laurie telah menunggunya.
Sejak kepergiannya ke Pulau Rodrigues, Ibunya sudah sering sakit-sakitan di
rumah mereka yang mulai bobrok.
Rasanya tidak bosan mengikuti perjalanan hidup Alexis. Salah satunya daya
tariknya adalah setting cerita yang mengambil kondisi Kepulauan Mauritius di
awal tahun 1900-an. Penduduk Mauritius sangat multikultural. Orang kulit putih
menguasai bidang pemerintahan dan perekonomian. Pekerja perkebunan gula berasal
dari India. Penduduk pribumi masih dianggap primitif. Tokoh Alexis bersahabat dengan Denis yang berkulit hitam dan jatuh cinta dengan Ouma. Sebetulnya selalu ada pergesekan kelas sosial tapi hanya dibahas sepintas.
Penulis J.M.G Le Clezio menerima nobel sastra pada tahun 2008. Le Clezio
memiliki dwi kewarganegaraan yaitu Perancis dan Mauritius. Karyanya merupakan
bagian dari francophone,kesustraan negara berbahasa Perancis termasuk di
dalamnya Kanada, Belgia, Swiss, dan negara-negara Afrika bekas jajahan
Perancis.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)