Pages

Monday, January 9, 2012

Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta

Pak Tua yang Membaca Kisah CintaPak Tua yang Membaca Kisah Cinta by Luis SepĂșlveda


My rating: 4 of 5 stars


Sepintas dari judulnya,saya membuat asumsi awal tentang cerita buku ini: bapak tua yang menangis tersedu-sedu karena membaca kisah roman. Tidak sepenuhnya salah, Antonio Jose Bolivar memang menyukai novel roman picisan. Dia bisa menangis juga jika kisah cinta yang sedih. Ternyata dia lebih tangguh dari sekadar pembaca yang membunuh sepi.

Pak tua ini hidup di El Idilio,desa kecil di rimba Ekuador. Balik ke masa mudanya ia datang bersama istrinya sebagai pemukim pertama di daerah tersebut dan belum memahami kondisi alam yang curah hujannya cukup tinggi. Tanaman-tanaman mereka habis tersapu pada guyuran pertama di musim hujan. Orang Shuar lah yg mengajari mereka harmonis dgn alam. Setelah istrinya,dolores encarnacion del santisimo sacramento estupinan otavalo,direnggut oleh malaria, Antonio Jose Bolivar bergaul dan mengikuti orang shuar ke dalam hutan. Ia belajar pada orang shuar sehingga bisa mengenal hutan dengan baik,berburu seperti mereka,berenang sama tangkasnya. Namun tetaplah ia tidak bisa menjadi bagian dari orang shuar.

Datanglah masanya ketika pendatang baru mulai datang untuk ladang minyak,mencari emas,dan berburu. Dengan pongah senjatanya,mereka tidak segan-segan untuk menembak apapun yg bergerak. Binatang-binatang hutan hingga orang Shuar. Kegiatan mereka mulai merangsek ke rimba Amazon. Sehingga tidak hanya membuat orang Shuar pindah,satwa-satma pun ikut masuk lebih jauh ke dalam hutan.

Ada kejadian mengusik El Idiolio yaitu salah satu pemburu ditemukan mati. Pak walikota hampir saja menangkap orang Shuar yang dicurigai membunuh pemburu tersebut. Pak tua membantahnya dan memperlihatkan luka-luka yang ada tidak mungkin dikarenakan perbuatan manusia. Pemburu ini melanggar peraturan dengan berburu di awal musim hujan. Seekor macan tutul betina mengamuk karena anak-anaknya telah ditembak oleh pemburu. Bahaya yang disebabkan pmburu ini meluas. Korban-korban baru berjatuhan. Macan tutul ini smakin mendekati wilayah pemukiman. Dan yang hanya bisa menghentikannya adalah Pak Tua.

Untuk menjaga harmonisasi dengan alam,ada kearifan lokal yang harus dipahami. Ambillah hasil hutan secukupnya,jangan berlebihan. Contoh lain dalam hal berburu, memburu babi-rusa di musim kawin membuat hewan ini menjadi beringas lebih dari biasanya. Novel pendek ini mengisyaratkan satu hal : keserakahan manusia terhadap alam akan membawa kehancuran kepada peradaban manusia itu sendiri.

View all my reviews

4 comments:

  1. @ Mas Amang : iya,aku juga suka. Novelnya pendek tapi ‘nendang’ banget ^^

    @ Bang Epi : klo udah baca nanti diskusi ya,hehehe

    ReplyDelete

Thank your for leaving comment. :)