Judul : Bulan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 396
Spoiler Alert : Review bisa menjadi
Spoiler bila belum membaca novel Bumi.
Sepulang petualangan Raib, Seli dan Ali
dari dunia Klan Bulan, mereka kembali menjadi remaja biasa. Miss Selena meminta
mereka untuk tidak membicarakan pengalaman mereka pada siapapun. Selain mereka
bertiga yang mengetahui cerita dunia paralel klan Bulan adalah Mama Seli, yang
merupakan keturunan Klan Matahari yang mengungsi ke bumi ketika perang besar
terjadi dua ribu tahun lalu. Tamus beserta Buku Kematian telah dikirim ke petak
penjara Bayangan di Bawah Bayangan bergabung dengan si Tanpa Mahkota. Selama
bertahun-tahun Tamus telah menyiapkan rencana besarnya mengembalikan si Tanpa
Mahkota, mengumpulkan pasukan bayangan, mengintimidasi akademi-akademi. Kudeta
yang dilakukan sebelumnya hanya langkah awal membangkitkan si Tanpa Mahkota.
Jika si Tanpa Mahkota berhasil bangkit maka tidak hanya mengancam Klan Bulan,
sekutu terdekat dua ribu tahun lalu Klan Matahari akan dipaksa tunduk.
Untuk
mencegah hal tersebut terjadi, Av melakukan diplomasi dengan mengunjungi klan
Matahari.
Kunjungan ke Klan Matahari akan
berlangsung kurang lebih dua minggu. Pintu menuju dunia Klan Matahari hanya
bisa melalui buku kehidupan milik Raib. Rombongan mereka bertambah dengan
kehadiran Ily, putra tertua Ilo. Sebenarnya Raib dan Seli yang dibutuhkan tapi
Ali sebagai makhluk tanah yang jenius dan serba ingin tahu tidak mau
ketinggalan. Walaupun Ali tidak bisa menghilang dan mengeluarkan petir, ia
memiliki pengetahuan dan ketajaman berpikir.
Rombongan mereka mendarat tepat di
tengah-tengah stadion Matahari yang langsung disambut meriah penduduk Klan Matahari.
Mereka datang bertepatan dengan Festival Bunga Matahari. Peserta festival
harus menemukan bunga matahari yang pertama kali mekar di negeri klan Matahari
selama sembilan hari. Ada sembilan kontingen dengan hewan tunggangan yang luar
biasa besar dan kelihatan garang. Tanpa diduga dan mendapat persetujuan lebih
dahulu, rombongan klan Bulan diminta menjadi kontingen kesepuluh.
Demi kelancaran diplomasi klan Bulan
dan klan Matahari, Raib, Seli, Ali dan Ily mengikuti festival tersebut.
Perjalanan mencari bunga matahari pertama ini melintasi medan berat. Petunjuk
akan diberikan satu per satu. Mereka diberikan hewan tunggangan harimau salju
dan senjata untuk menghadapi rintangan. Raib telah memiliki sarung tangan bulan
dan Seli memakai sarung tangan matahari. Keduanya tidak meminta senjata
tambahan. Sayangnya, mereka tidak mengetahui hal penting dibalik festival bunga
matahari tersebut.
Perjalanan tidak hanya jauh, tetapi
mereka juga menghadapi hewan-hewan buas yang ukurannya lebih besar dari yang di
bumi dan jumlahnya lebih banyak. Namun mereka juga bertemu dengan orang baik
dan tulus seperti ibu tua dan pemburu yang baik hati. Kompetisi ini juga
menguji kemanusiaan mereka. Mereka membantu salah satu peserta lain
terjatuh ke air saat menghadapi monster danau. Lalu, ada saja yang berbuat
curang demi kemenangan. Tim klan Bulan sempat tersapu air bah dari bendungan
yang dilepaskan oleh tim salamander. Berhasil kah mereka memenangi kompetisi ?
Novel Bulan adalah buku kedua dari
serial Bumi. Karena masih memiliki benang merah dengan cerita sebelumnya, saya
menyarankan lebih bagus membaca novel Bumi terlebih dahulu. Ambisi dan
kekuasaan pada akhirnya tidak akan bertahan selama-lamanya. Ketulusan akan membawa
kebaikan dalam wujud yang tidak terduga.
Sungguh
ada banyak hal di dunia ini yang bisa jadi kita susah payah menggapainya,
memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali: cukup dilepaskan,
maka dia datang sendiri. Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa jadi kita
mati-matian menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup
diselesaikan dengan ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir
seketika.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)