Judul : The Grass is Singing
Penulis : Doris Lessing
Penerbit : Harper Perennial Modern Classics
Tahun Terbit : 2008
The Grass is Singing mengambil setting di Rhodesia Selatan, (sekarang
dikenal dengan nama Zimbabwe). Tokoh utamanya adalah pasangan kulit putih, Mary
dan Dick Turner. Tekanan sosial yang menjerumuskan Mary pada pernikahan tidak
bahagia. Dick selalu gagal dalam pertanian sementara hutang semakin menumpuk. Frustasi
dengan kemiskinan suaminya mengubah Mary menjadi pemarah, stress dan kehilangan
kendali.
Sebelum menikah dengan Dick, Mary tinggal di kota, mempunyai pekerjaan
sebagai akuntan dan tinggal di asrama putri. Ia sebatang kara, single dan merasa
bahagia. Gara-gara percakapan teman-temannya, Mary mulai memikirkan pernikahan.
Teman-teman sebayanya sudah memiliki anak lucu dan sibuk mengurus rumah tangga.
Mary bertemu dengan Dick Turner,yang bekerja di tanah pertaniannya
sendiri.Sedari awal Dick sudah memberitahu Mary mengenai keterbatasan
finansialnya. Mary tidak menyangka betapa miskinnya Dick sampai ia menginjak
kaki di rumah suaminya.
Mary mulai membenahi rumah yang kotor seperti kandang binatang. Ia dibantu
oleh pelayan laki-laki kulit hitam. Mary tidak pernah berhubungan langsung
dengan orang pribumi. Sekarang ia harus terbiasa berbicara dengan mereka
sehari-hari. Kebenciannya terhadap penduduk pribumi tidak bisa ditutupi. Seringkali
pelayan bekerja tidak sesuai dengan standar yang diharapkan Mary. Tidak banyak
yang bisa ia lakukan setelah semua pekerjaan rumah selesai. Mary yang dulunya
riang berubah menjadi murung dan tertekan.
Pernikahan tersebut mulai banyak pertengkaran. Dick lebih banyak gagalnya
dan hutang mereka semakin menggunung. Mary berulang kali bermasalah dengan
pelayan laki-laki, tidak ada yang tahan dengannya lebih dari satu bulan. Dick
mengira Mary kesepian karena dirinya sepanjang hari berkerja di tanah
pertanian. Ia pun mengundang Charlie Slatter dan istrinya. Dick berharap Mary
akan mendapat teman baik. Mary sendiri yang menampik uluran persahabatan dari
istri Charlie.
Dick terserang malaria. Ia terpaksa selama beberapa minggu hanya berbaring
di rumah. Dick mengkhawatirkan lahan pertaniannya. Mary turun ke lapangan dan
menghadapi pekerja pribumi yang bermalas-malasan bahkan ada yang mabuk. Mary
menyuruh mereka kembali bekerja. Di satu sisi, ia menemukan kepercayaan dirinya
kembali. Mary menyimpulkan metode suaminya menyebabkan usahanya gagal terus.
Mary menyarankan Dick mengubah metode tanamnya dan mulai menanam kopi yang
dinilai lebih menguntungkan.
Keadaan rumah tangga Turner tidak membaik. Dick berkali-kali gagal dengan
kebunnya. Mary semakin tenggelam dalam pikirannya sendiri. Mary depresi berat, gabungan
antara kenangan masa kecil yang sulit dengan kondisi suaminya yang terbenam
dalam hutang. Charlie Slatter akhirnya menyarankan Dick menjual tanah
pertaniannya dan mengajak liburan istrinya, Mary. Charlie sejak lama sudah
mengincar tanah pertanian Dick untuk ekspansi pertaniannya. Kembali dari
liburan Dick masih bisa menjadi manager dan mendapat penghasilan. Sayangnya
beberapa hari sebelum mereka berangkat berlibur, Mary Turner ditemukan tidak
bernyawa di beranda rumah.
The Grass is Singing dibuka dengan pengumuman terbunuhnya Mary Turner di
surat kabar. Ceritanya tidak berakhir menjadi cerita misteri. Persoalan sosial
budaya dan ekonomi yang terjadi di masyarakat Rhodensia Selatan saat itu dimana
masih ada perbedaan kelas antara warga kulit putih dan warga kulit hitam. Warga
kulit putih yang lahir dan besar disana seperti Mary Turner justru lebih arogan
dibandingkan dengan orang kulit putih pendatang. Cara-cara orang kulit putih
memperlakukan orang pribumi tidak manusiawi dan cenderung menyamakan mereka
dengan binatang.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)