Judul : Wanderlove
Penulis : Kirsten Hubbard
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2014
Apakah anda petualang global ? Brosur itu seperti sebuah
pertanda bagi Bria yang baru saja putus dengan pacarnya, Toby. Dua sahabatnya,
Olivia dan Jesse, membatalkan rencana perjalanan mereka ke Eropa. Brosur petualang
global yang menunjukkan petualang-petualang muda yang bahagia di depan kuil
suku Maya berhasil menarik Bria untuk memutuskan pergi ke Guatemala, Amerika
Tengah.
Bria
terkejut ketika sudah menginjakkan kakinya di Guatemala. Rombongan turnya
sebagian besar adalah orang tua. Mancy pemandu tur mereka menerangkan jangan
berinteraksi dengan masyarakat lokal, jangan makan sembarangan dan beberapa
jangan lainnya. Bria bertemu seorang cowok berkuncir kuda setelah tasnya dicuri
di pasar. Perbincangan sebentar itu membawa Bria berkenalan dengan backpacker
lainnya, Starling. Rowan dan Starling bersaudara dari Amerika Serikat juga, yang
traveling ala backpacker ke seluruh dunia.
Bria
akhirnya keluar dari rombongan Petualang Global. Ia menukar kopernya dengan
ransel dan bergabung dengan Starling dan Rowan. Rowan dikatakan terjangkiti
"Wanderlove", cinta bertualang. Ia sudah berpergian selama dua tahun.
“Wanderlove adalah melupakan hal-hal yang buruk dan memfokuskan diri pada
hal-hal yang baik. Melepaskan yang lama dan membawa yang baru.”, ujar Rowan.
Apakah
arti perjalanan ? Perjalanan bisa saja sebuah pelarian. Bagian diri Bria masih
mengingat Toby. Sakit hati karena mantannya masih terasa memberati setiap
langkah Bria. Bria dan Toby memiliki kesamaan dalam bidang seni. Mereka
mempunyai rencana melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi yang sama, Southern
California Art Academy (SCAA). Namun hanya Bria yang menepati janji. Di saat
terakhir Toby mengatakan akan kuliah seni di Chicago.
Starling meninggalkan merekaa
berdua karena harus kembali mengajar anak-anak di pulau lainnya. Rowan dan Bria
menuju Laughingbird Caye. Bepergian berdua saja mau tak mau mereka mulai
membuka diri mereka masing-masing. Tampaknya Rowan populer di kalangan
Backpaker. Kemana mereka pergi, ada saja yang mendekati Rowan. Rowan mempunyai
sisi gelap yang ia sembunyikan dari Bria. Rowan yang Bria kenal tidak seperti
yang orang-orang pernah kenal.
Perjalanan
itu relatif. Bagi Bria remaja Amerika yang baru pertama kalinya traveling ke
dunia ketiga akan mendapat culture shock. Ketidak teraturan Guatemala mungkin
akan tidak cocok dengan standar hidup yang ada di negaranya. Buat pembaca
Indonesia mungkin tidak akan terlalu "wow" dengan apa yang ditemui
Bria. Yang membuat saya tertarik pertama dari novel ini adalah settingnya di
Amerika Tengah. Saya berharap bisa mendapatkan cerita yang kaya unsur lokal
dari Guatemala. Sayangnya Wanderlove adalah cerita perjalanan dari dua orang
remaja yang lebih tertarik membicarakan dunia mereka. Stereotip terhadap dunia
ketiga yang buruk seperti rawan kejahatan, tidak higienis, belum lepas masih
menggunakan kacamata mereka yang berasal dari negara maju.
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)