Judul Buku : Therese Raquin
Penulis : Emile Zola
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2011
Therese Raquin diasuh dari kecil oleh bibinya, Mme Raquin.
Mme Raquin memiliki anak laki-laki yang sakit-sakitan, Camille. Ketika beranjak
dewasa, Camille dinikahkan dengan Therese. Mereka pindah ke Paris. Mme Raquin
membuka toko pakaian di daerah Passage du Pint-Neuf. Camille berhasil mendapat
pekerjaan di perusahaan kereta api Orleans. Sekali dalam seminggu, keluarga
Raquin menerima tamu-tamu. Pensiunan polisi, Michaud yang merupakan teman lama
Mme Raquin di Vernon. Olivier dan Suzanne, anak dan menantu dari kolonel
Michaud. Grivet, karyawan veteran dari Orleans. Dan Laurent, seorang teman masa
kecil Camille yang sama-sama bekerja di Orleans.
Ketidakbahagiaan dan
kemuraman kehidupan Therese Raquin mendorong dia untuk menjalin cinta terlarang
dengan Laurent. Camille yang rapuh dan
kekanak-kanakan tidak cukup bisa membahagiakan Therese. Kebutuhan Therese yang
mendambakan lelaki sejati bertemu dengan hasrat terpendam dari Laurent. Pertemuan Therese dan Laurent dilakukan siang
hari waktu Camille dan Mme Raquin sibuk bekerja. Di setiap pertemuan Kamis malam,
mereka bersikap acuh tak acuh dan tampak dingin di depan orang-orang. Gelora
asmara mereka rupanya menuntut lebih. Laurent ingin memiliki Therese seutuhnya.
Mulailah pikiran untuk menghabisi Camille melintas di benak sepasang kekasih
ini. Laurent sebenarnya tipikal lelaki yang menginginkan hidup senang.
Jika Camille tiada dan ia berhasil menikah dengan Therese, hidupnya lebih
terjamin. Harta Mme Raquin bisa membiayai kehidupannya dan ia tidak perlu kerja
susah, cukup melukis saja.
Camille
berhasil disingkirkan pada suatu hari. Laurent melemparnya dari atas perahu di
tengah-tengah Sungai Seine. Kejadian tersebut dibuat seolah-olah kecelakaan
biasa. Camille sempat melakukan perlawanan. Ia menggigit leher Laurent tapi
tenaganya bukanlah lawan sepadan buat Laurent yang tinggi besar. Camille mati
tenggelam dan mayatnya baru ditemukan berhari-hari kemudian. Mme Raquin sangat
kehilangan putranya. Baginya Camille adalah dunianya. Masa-masa berkabung turut
memisahkan Laurent dan Therese untuk sementara waktu. Laurent tetap mengunjungi
kediaman Raquin dan membantu Mme Raquin menutup tokonya tiap malam. Laurent
hampir berhasil menggantikan Camille, anak lelaki yang telah pergi. Mme Raquin
semakin tua dan tidak bisa bergerak banyak. Setelah 15 bulan berlalu, Therese
dan Laurent menikah. Apakah rencana mereka berhasil?
Disaat sudah tidak ada penghalang apa-apa bagi mereka,
gairah cinta yang memabukkan mereka telah padam dan terpisahkan oleh jurang
kasat mata yang bernama penyesalan. Laurent dan Therese bukan lah manusia yang
sama setelah membunuh Camille. Mereka pikir dengan melakukan kejahatan yang
tidak terdeteksi akan memuluskan jalan kebahagiaan mereka. Masing-masing diri
mereka menghadapi “hantu” Camille. Therese mengalami ketegangan syaraf, gelisah
dan tidak tenang. Laurent semakin paranoid dengan semua yang berbau Camille
hingga ia melukis potret Camille sebanyak lima kali. Camille seolah-olah hadir
dimana-mana. Ia muncul dalam setiap percakapan mereka yang akhirnya menjadi
pertengkaran. Ia berbaring di antara Therese dan Laurent. Hingga saat suami
istri ini berciuman, sosok mengerikan Camille yang mati tenggelam pun
terbayang.
Buku ini masuk dalam daftar 1000 buku yang harus
dibaca sebelum mati. Ini perkenalan pertama saya dengan Emile Zola. Di awal
saya sempat risih dengan asrama cinta terlarang ini tapi saya tetap penasaran
dengan bagaimana jalan ceritanya. Yang menarik adalah kondisi mental dan
psikologis dari Therese dan Laurent setelah mereka membunuh Camille. Mungkin
perbuatan mereka tidak diketahui oleh orang-orang tapi hati nurani mereka
sendiri lah yang menjadi hakim. Mereka dikejar-kejar rasa bersalah dan
penyesalan. Secara sepintas saya jadi teringat dengan cerita ‘Kejahatan dan
Hukuman’ dari Dostoyevsky. Adaptasi terbaru dari novel klasik ini baru saja dirilis pada September kemarin dengan judul "Therese". Dan yang memerankan Camille adalah Tom Felton. Cocok banget!
No comments:
Post a Comment
Thank your for leaving comment. :)