My rating: 3 of 5 stars
Perkembangan
buku-buku traveling semakin marak dalam beberapa tahun belakangan ini. Yang
menjadikan buku traveling menarik adalah bagaimana si travel writer
menceritakan pengalamannya. Tempat atau objek wisata dihidupkan oleh pengalaman, kesan dan pesan dari manusia yang
mengunjunginya. Tidak ada perjalanan yang sama.
Trinity kembali mengajak pembaca menjelajahi tempat-tempat seru baik di dalam maupun di luar Indonesia. Bahasa Trinity ceplas ceplos dalam menceritakan pengalamannya. Kadang bisa bikin ketawa, ikutan sebel tapi tetap bikin pengen jalan-jalan. Cerita Trinity dikelompokkan dalam beberapa bab yang menarik buat saya yaitu Indonesiana, Welcome to Africa,cara jalan-jalan murah, Cinta Laut. Tapi tidak terbatas jalan-jalan saja, Trinity juga cerita ribetnya persiapan ngetrip, gimana deg-degannya mengejar pesawat hingga jadi sakit sampai masuk rumah sakit. Saya akan mengulas tiga poin saja dari Naked Traveler 4.
surga lantai kesembilan
1. Raja Ampat
Destinasi wisata impian banyak
traveler termasuk saya. Keindahan alamnya sudah tersohor ke seluruh
dunia. Cuma jika berangkat dari Jakarta, Raja Ampat itu jauh dan mahal. Untuk meminimalisasi biaya mendingan
ajak teman-teman cost sharing. Trinity menyambut tahun baru di atas perairan Raja Ampat. Trinity juga sempat ribet mengurus trip kesana karena
beberapa temannya mengundurkan diri sebelum berangkat. Asyik banget bisa keliling dan tinggal di kapal dengan pemandangan spektakuler seperti gambar diatas. Keindahan bawah lautnya pun menakjubkan. Catatan buat pembaca, diving di Raja Ampat bukan untuk pemula karena arusnya yang kencang.
2. Dipalak anak kecil
Pengalamannya waktu menyaksikan pertunjukkan tari di kampung suku dayak di Pampang. Trinity 'dipalak' oleh anak-anak kecil yang memakai baju adat setelah pertunjukkan selesai. Keramahan dan kepolosan anak-anak berubah garang meminta uang. Padahal untuk menyaksikan pertunjukkan sudah membayar uang pendaftaran dan uang kamera. Saya sering melewati jalan masuk ke kampung tradisional tersebut dan ingin berkunjung ke Pampang kalau ada waktu luang di antara site visit. Saya jadi tidak tertarik singgah ke Pampang.
Pengalamannya waktu menyaksikan pertunjukkan tari di kampung suku dayak di Pampang. Trinity 'dipalak' oleh anak-anak kecil yang memakai baju adat setelah pertunjukkan selesai. Keramahan dan kepolosan anak-anak berubah garang meminta uang. Padahal untuk menyaksikan pertunjukkan sudah membayar uang pendaftaran dan uang kamera. Saya sering melewati jalan masuk ke kampung tradisional tersebut dan ingin berkunjung ke Pampang kalau ada waktu luang di antara site visit. Saya jadi tidak tertarik singgah ke Pampang.
3. Groupies Penulis
Groupies bukan hanya untuk band-band musik, groupies penulis juga ada. 'Groupies ini benar-benar ngefans sama penulis-penulis, kelakuannya persis seperti fans rock band. Bedanya di UWRF ini groupies penulis difasilitasi sehingga dapat bertemu penulis idolanya'. Detail groupies penulis seperti apa tidak dijelaskan tapi kalau disamakan dengan groupies fans rock band yang di persepsi saya tidak terlalu bagus,saya menerimanya dengan kurang sreg . Saya pernah bela-belain datang untuk ketemu penulis idola, meminta tanda tangan di buku atau foto bareng, itu termasuk groupies engga yah?
Cerita ‘disiksa kurisi’ menjadi pembuka cerita The Naked Traveler 4 lalu dilanjutkan dengan ‘Dipalak Anak Kecil’ sepertinya bukan pengalaman yang menyenangkan. Menurut saya mendingan cerita tersebut disimpan di tengah-tengah biar pembaca tidak kehilangan antusiasme di awal membaca buku. Karena saya sering membaca dan mengikuti tulisan-tulisan trinity di blog,The Naked Traveler 4 tidak terlalu memberikan kejutan. Beberapa tulisan terasa sinis dan meremehkan orang lain. Semoga Trinity, yang sekarang sedang keliling dunia,di buku berikutnya memberikan kejutan-kejutan yang berbeda dari postingan di blog.
Siapa ya secret
santa saya? Riddle Santa (bisa dilihat di sini) berupa judul-judul buku metropop dan membentuk satu
petunjuk utama ‘Metropop Lover’. Siapa lagi kalau bukan Mas Yuliyono a.k.a Ijul. Hayoo ngakuu,hihihi. Makasih ya Mas Ijul. :)
waaah, ada dua member BBI yah yang dapat Buku ini. Semoga tahun ini bisa kujemput dan dijadiin penghuni rak. Semoga ceritanya nggak ada yang berulang seperti yang di buku 2 dan 3 kemarin.
ReplyDeleteKlo di buku 4 ini,beberapa cerita bisa dibaca di blognya Trinity. :)
Delete