Pages

Friday, October 25, 2013

Wuthering Heights


Judul : Wuthering Heights

Penulis : Emily Bronte

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2011

Heathcliff, anak yatim piatu, ditemukan oleh Mr Earnshaw dalam suatu perjalanan bisnis ke Liverpool. Mr Earnshaw membawa pulang Heathcliff ke Wuthering Heights. Dua anaknya, Hindley dan Catherine, memberikan sambutan yang saling bertolak belakang. Hindley sangat tidak menyukai Heathcliff yang tidak berpendidikan dan kasar. Sementara Catherine seperti menemukan teman bermain yang cocok dengan karakternya. Semasa hidup Mr Earnshaw, Heathcliff menjadi anak kesayangan beliau. Hal ini menuai kebencian dari Hindley.

Tak jauh dari Wuthering Heights berdiri Thrusscross Grange yang merupakan rumah dari keluarga Lipton. Suatu ketika, Catherine dan Heathcliff tersesat ke wilayah tetangga mereka. Catherine bertemu dengan Edgar Lipton dan adiknya, Isabel Lipton. Tingkah laku Edgar lebih sopan dan terdidik. Kedekatan Catherine dan keluarga Lipton membuat Heathcliff tersingkir. Apalagi setelah meninggalnya Mr Earnshaw dan Hindley yang menjadi tuan rumah. Ia bertindak semakin semena-mena terhadap Heatcliff. Mereka saling membenci satu sama lain. Heathcliff mencurahkan kemarahannya dengan bekerja sampai ia menghilang dari Wuthering Heights.

Catherine menikahi dengan Edgar Lipton. Tiga tahun tak ada kabar, Heathcliff kembali ke Wuthering Heights. Ia membawa uang yang cukup banyak. Situasi Wuthering Heights sudah berubah banyak. Hindley ,yang kehilangan istrinya di usia muda, tenggelam dalam judi dan alkohol. Ketergantungan Hindley dimanfaatkan oleh Heathcliff dengan meminjamkan uangnya. Pelan-pelan Heathcliff menjalankan balas dendam atas perlakuan yang ia dapatkan sewaktu remaja. Kasih tak sampainya kepada Catherine membawa kebencian yang besar kepada Edgar Lipton. Sementara Isabel, adik Edgar lipton jatuh cinta dengan Heathcliff. Karena Edgar tidak akan menyetujui adiknya jatuh ke pelukan Heathcliff, mereka kawin lari. Bagi Heathcliff, wanita yang dicintainya adalah Catherine. Ia menggunakan Isabel untuk menyakiti hati Edgar. Sayang Catherine meninggal dunia ketika melahirkan anak perempuannya.

Ceritanya berlanjut ke anak-anak mereka. Hareton Earnshaw, anak dari Hindley, dipekerjakan oleh Heathcliff karena Wuthering Heights menjadi miliknya setelah Hindley meninggal dunia. Ia dibiarkan tidak berpendidikan dan kasar. Anak Catherine dengan Edgar yang dinamakan sesuai ibunya, Catherine Lipton memiliki keberanian yang sama seperti dimiliki ibunya. Sementara anak dari Isabel Lipton dan Heathcliff memiliki kesehatan yang rapuh, lemah dan cengeng.
  
Suram, kelam, dingin, penuh dendam kesumat. Inilah kesan saya saat membaca buku ini. Tidak ada kah hal lain yang dibahas selain kebencian dari seorang Heathcliff. Oh mungkin karena settingannya di pedesaan terpencil sehingga yang dibahas hanya dua keluarga yang berdekatan ini. Namun saya tetap meneruskan buku yang sudah 2 tahun menghuni rak buku saya. Pasti ada sesuatu yang membuat cerita ini menjadi karya klasik dan mengilhami banyak buku lainnya. Karakter-karakter dalam buku ini tidak ada yang membuat saya bersimpati.


Setelah menutup buku ini baru lah saya mengerti. Whoaah luar biasa! Cerita yang bikin geregetan di sepanjang membacanya ini bisa membuat saya berbalik menyukainya di akhir halaman.

Thursday, October 17, 2013

Kitab Suci Kesatria Cahaya


Judul : Kitab Suci Kesatria Cahaya

Penulis : Paulo Coelho

Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Oktober 2013


“Engkau bisa mengenali seorang kesatria cahaya dengan melihat ke dalam matanya. Para kesatria cahaya berada dalam dunia, mereka menjadi bagian dari dunia, dan mereka dikirim ke dunia tanpa ransel dan sandal.”

Sebelum memulai pertempuran penting, kesatria cahaya bertanya pada dirinya sendiri. “Seberapa jauh aku telah mengasah dan mengembangkan kemampuan - kemampuanku”. Para pemenang tak pernah melakukan kesalahan sama untuk kedua kali. Itulah sebabnya sang Kesatria hanya mempertaruhkan hatinya untuk hal-hal yang memang layak diperjuangkan.

 Kesatria cahaya kadang-kadang berperilaku seperti air, mengalir memutari penghalang-penghalang yang dijumpainya. Aliran air sungai menyesuaikan dirinya dengan alur apapun yang tampak mungkin, tetapi sang sungai tak pernah melupakan tujuannya, yakni laut. 

Kesatria cahaya bukan tanpa cacat. Kadang ia pun merasa takut dan putus asa. Ia pun bisa keliru dan mengakibatkan ia terjatuh ke dalam jurang. Ia berkomunikasi dengan gurunya. “Guru, aku telah terperosok ke jurang yang dalam”. “Engkau tidak mati tenggelam hanya karena tercemplung ke dalam air, tetapi engkau akan mati tenggelam jika tetap berada di bawah permukaan air”. Kesatria cahaya menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyelamatkan diri dari keadaan yang serba sulit itu.

Jadi, siapakah kesatria cahaya? Setiap orang mampu melakukan hal-hal dalam "Kitab Suci Kesatria Cahaya". Dan, walau tak seorang pun merasa dirinya sebagai kesatria cahaya, kita semua adalah kesatria cahaya.

Berbeda dengan karya-karya lainnya, Kitab Suci Kesatria Cahaya tidak berupa cerita seperti novel-novel yang ditulisnya. Paulo Coelho menerangkan segala sesuatu mengenai kesatria cahaya. Mungkin sejenis dengan Like The Following River. Paulo Coelho menuturkan bagaimana kesatria cahaya bersikap, berpikir dan berdoa. Semua orang bisa menjadi kesatria cahaya. Sekali-kali saya memposisikan diri menjadi kesatria cahaya dan ternyata cukup sulit untuk menjadi setangguh kesatria cahaya.


Therese Raquin


Judul Buku : Therese Raquin

Penulis : Emile Zola

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2011 


Therese Raquin diasuh dari kecil oleh bibinya, Mme Raquin. Mme Raquin memiliki anak laki-laki yang sakit-sakitan, Camille. Ketika beranjak dewasa, Camille dinikahkan dengan Therese. Mereka pindah ke Paris. Mme Raquin membuka toko pakaian di daerah Passage du Pint-Neuf. Camille berhasil mendapat pekerjaan di perusahaan kereta api Orleans. Sekali dalam seminggu, keluarga Raquin menerima tamu-tamu. Pensiunan polisi, Michaud yang merupakan teman lama Mme Raquin di Vernon. Olivier dan Suzanne,  anak dan menantu dari kolonel Michaud. Grivet, karyawan veteran dari Orleans. Dan Laurent, seorang teman masa kecil Camille yang sama-sama bekerja di Orleans.

Ketidakbahagiaan dan kemuraman kehidupan Therese Raquin mendorong dia untuk menjalin cinta terlarang dengan Laurent. Camille yang rapuh dan kekanak-kanakan tidak cukup bisa membahagiakan Therese. Kebutuhan Therese yang mendambakan lelaki sejati bertemu dengan hasrat terpendam dari Laurent.  Pertemuan Therese dan Laurent dilakukan siang hari waktu Camille dan Mme Raquin sibuk bekerja. Di setiap pertemuan Kamis malam, mereka bersikap acuh tak acuh dan tampak dingin di depan orang-orang. Gelora asmara mereka rupanya menuntut lebih. Laurent ingin memiliki Therese seutuhnya. Mulailah pikiran untuk menghabisi Camille melintas di benak sepasang kekasih ini. Laurent sebenarnya tipikal lelaki yang menginginkan hidup senang. Jika Camille tiada dan ia berhasil menikah dengan Therese, hidupnya lebih terjamin. Harta Mme Raquin bisa membiayai kehidupannya dan ia tidak perlu kerja susah, cukup melukis saja.

Camille berhasil disingkirkan pada suatu hari. Laurent melemparnya dari atas perahu di tengah-tengah Sungai Seine. Kejadian tersebut dibuat seolah-olah kecelakaan biasa. Camille sempat melakukan perlawanan. Ia menggigit leher Laurent tapi tenaganya bukanlah lawan sepadan buat Laurent yang tinggi besar. Camille mati tenggelam dan mayatnya baru ditemukan berhari-hari kemudian. Mme Raquin sangat kehilangan putranya. Baginya Camille adalah dunianya. Masa-masa berkabung turut memisahkan Laurent dan Therese untuk sementara waktu. Laurent tetap mengunjungi kediaman Raquin dan membantu Mme Raquin menutup tokonya tiap malam. Laurent hampir berhasil menggantikan Camille, anak lelaki yang telah pergi. Mme Raquin semakin tua dan tidak bisa bergerak banyak. Setelah 15 bulan berlalu, Therese dan Laurent menikah. Apakah rencana mereka berhasil?

Disaat sudah tidak ada penghalang apa-apa bagi mereka, gairah cinta yang memabukkan mereka telah padam dan terpisahkan oleh jurang kasat mata yang bernama penyesalan. Laurent dan Therese bukan lah manusia yang sama setelah membunuh Camille. Mereka pikir dengan melakukan kejahatan yang tidak terdeteksi akan memuluskan jalan kebahagiaan mereka. Masing-masing diri mereka menghadapi “hantu” Camille. Therese mengalami ketegangan syaraf, gelisah dan tidak tenang. Laurent semakin paranoid dengan semua yang berbau Camille hingga ia melukis potret Camille sebanyak lima kali. Camille seolah-olah hadir dimana-mana. Ia muncul dalam setiap percakapan mereka yang akhirnya menjadi pertengkaran. Ia berbaring di antara Therese dan Laurent. Hingga saat suami istri ini berciuman, sosok mengerikan Camille yang mati tenggelam pun terbayang.

Buku ini masuk dalam daftar 1000 buku yang harus dibaca sebelum mati. Ini perkenalan pertama saya dengan Emile Zola. Di awal saya sempat risih dengan asrama cinta terlarang ini tapi saya tetap penasaran dengan bagaimana jalan ceritanya. Yang menarik adalah kondisi mental dan psikologis dari Therese dan Laurent setelah mereka membunuh Camille. Mungkin perbuatan mereka tidak diketahui oleh orang-orang tapi hati nurani mereka sendiri lah yang menjadi hakim. Mereka dikejar-kejar rasa bersalah dan penyesalan. Secara sepintas saya jadi teringat dengan cerita ‘Kejahatan dan Hukuman’ dari Dostoyevsky. Adaptasi terbaru dari novel klasik ini baru saja dirilis pada September kemarin dengan judul "Therese". Dan yang memerankan Camille adalah Tom Felton. Cocok banget!